Kegiatan penambangan batubara merupakan aktivitas penggalian batubara dari dalam bumi. Hasil penggalian batubara tersebut kemudian dispesifikasikan sesuai dengan permintaan sebelum kemudian dipasarkan sehingga terjadi penumpukan batubara yang rentan terjadi spontaneous combustion di temporary stockpile. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya spontaneous combustion dikarenakan kualitas batubara yang mempengaruhi kenaikan temperatur batubara di area stockpile yang dapat meningkatkan suhu di area stockpile.  Peningkatan suhu ini menyebabkan proses oksidasi dimana terdapat pelepasan panas sesuai dengan prinsip Fire Triangle. Terjadinya spontaneous combustion pada temporary stockpile yang ditimbun dengan waktu yang lama akan berpotensi membentuk emisi gas metana. Sehingga pada penelitian ini akan menganalisis pengaruh karakteristik batubara yang berpotensi menyebabkan spontaneous combustion di temporary stockpile yang dapat membentukan emisi gas metana. Sampel batubara yang dijadikan contoh pada penelitian berasal dari beberapa perusahaan yang bergerak di industri pertambangan yang berada di Kalimantan Timur. Dari hasil pengujian dan analisis proksimat terhadap karakteristik batubara yang ada, batubara yang diamati merupakan jenis batubara mulai rank Lignite type A hingga batubara rank Bituminous High Volatile B dengan memiliki kandungan air (Moisture) berkisar antara 11,20 - 30,40 % (adb), kadar abu (ash content) berkisar 4,30 - 38,89 % (adb), kandungan sulfur berkisar 0,41- 2,76 % (adb), dan kandungan fixed carbon dan calori value yang tinggi serta memiliki kandungan zat terbang (volatile matter) berkisar 35,60 - 44,80 % (adb) yang rentan mengalami spontanous combustion ketika mencapai suhu tertentu dan akan mempercepat terjadinya pembakaran yang menghasilkan emisi gas metana.
Copyrights © 2025