Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pendekatan humanistik dalam evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta implikasinya terhadap pembelajaran yang bermakna dan transformatif. Artikel ini menganalisis prinsip-prinsip dasar pendekatan humanistik menurut tokoh-tokoh seperti Carl Rogers dan Abraham Maslow, serta mengaitkannya dengan praktik evaluasi yang terjadi di kelas-kelas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Evaluasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya bertujuan mengukur pencaPendidikan Agama Islaman akademik peserta didik, tetapi juga harus menjadi bagian dari proses pembinaan nilai dan karakter. Salah satu pendekatan yang relevan untuk mewujudkan evaluasi yang mendidik adalah pendekatan humanistik. Pendekatan ini menekankan pentingnya menghargai potensi, keunikan, dan perasaan peserta didik selama proses penilaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan humanistik mendorong guru untuk tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga memperhatikan proses belajar, perkembangan emosi, dan sikap spiritual peserta didik. Evaluasi dilakukan dengan cara yang empatik, terbuka terhadap dialog, dan memberi ruang refleksi bagi peserta didik. Model penilaian seperti self-assessment, portofolio, dan penilaian berbasis proyek menjadi bentuk evaluasi yang selaras dengan pendekatan ini. Melalui evaluasi yang memanusiakan, pendidikan agama tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga proses pembinaan jiwa yang utuh. Penelitian ini diiharapkan dapat memperkuat peran evaluasi sebagai bagian integral dari pendidikan nilai dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam di era modern.
Copyrights © 2025