Artikel ini membahas upaya penguatan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal sebagai sarana meningkatkan sikap toleransi di kalangan siswa SMP yang berasal dari latar belakang agama berbeda. Dengan pendekatan kajian literatur, penulis mengulas beragam penelitian dan teori terkait penerapan nilai-nilai budaya lokal, seperti gotong royong, musyawarah, dan sikap saling menghormati, dalam lingkungan pendidikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengintegrasian nilai-nilai tersebut ke dalam kegiatan pembelajaran, budaya sekolah, serta aktivitas ekstrakurikuler berbasis seni dan tradisi lokal, mampu menciptakan suasana yang inklusif dan harmonis di sekolah. Selain itu, strategi pemanfaatan teknologi digital dan keterlibatan aktif seluruh warga sekolah serta masyarakat turut memperkuat terciptanya lingkungan yang saling menghargai perbedaan. Temuan ini menegaskan bahwa pendidikan karakter berbasis kearifan lokal tidak hanya membentuk identitas dan kepribadian siswa, tetapi juga efektif dalam mencegah terjadinya konflik serta diskriminasi antar siswa berlatar belakang agama berbeda. Dengan demikian, penerapan pendidikan karakter yang mengedepankan nilai-nilai lokal sangat penting dalam membangun generasi muda yang toleran, beretika, dan mampu menjaga persatuan dalam keberagaman masyarakat Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025