Keterbatasan akses dan tingginya biaya media pertumbuhan bakteri konvensional mendorong pencarian alternatif yang terjangkau dan berkelanjutan. Penelitian ini mengeksplorasi potensi daging buah salak, komoditas lokal yang melimpah di Indonesia, sebagai sumber nutrisi alternatif untuk media pertumbuhan bakteri. Dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), kami membandingkan mutu penyimpanan media alternatif dengan tiga konsentrasi daging buah salak (1, 2, dan 3 gram) dan kontrol (NA) selama empat minggu pada suhu 5°C. Tidak ditemukan perubahan warna atau kontaminasi pada semua perlakuan. Meskipun menjanjikan, penelitian ini terbatas pada satu varietas salak dan rentang konsentrasi tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji pengaruh varietas dan konsentrasi yang lebih luas. Namun, temuan ini menunjukkan potensi besar salak sebagai alternatif media pertumbuhan bakteri yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Copyrights © 2025