Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi tokoh Jero Siraga dalam Babad Sakra sebagai wujud transfigurasi kepemimpinan lokal dalam menghadapi dominasi kekuasaan kerajaan Karangasem-Bali. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode analisis isi, penelitian ini menunjukkan bahwa Jero Siraga mengalami pergeseran peran dari elite loyalis menjadi simbol heroisme rakyat. Ia tidak hanya memimpin pengungsian warga Surabaya ke Sakra, tetapi juga turut serta dalam pertempuran hingga gugur bersama rakyatnya. Wilayah Surabaya yang ia pimpin juga mengalami transformasi makna, dari pusat kekuasaan menjadi medan perjuangan. Hasil ini menegaskan bahwa Babad Sakra bukan hanya teks historis, tetapi juga media pembentukan nilai kepemimpinan etis dan solidaritas sosial dalam tradisi Sasak.
Copyrights © 2024