<![CDATA[Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menelaah dampak ketidaksesuaian pekerjaan (job mismatch) serta tingkat keterampilan kerja terhadap kinerja individu dari kalangan Generasi Z, dengan kepuasan kerja ditempatkan sebagai variabel yang berperan sebagai mediator. Subjek dalam penelitian ini merupakan Generasi Z yang telah aktif bekerja di berbagai lembaga, baik dalam sektor pemerintahan maupun sektor swasta yang tersebar di wilayah Indonesia. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan, pendekatan kuantitatif diterapkan melalui pengumpulan data dengan metode survei daring yang melibatkan 200 orang responden. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) yang memungkinkan pengujian hubungan antar variabel secara simultan dan komprehensif. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan kompetensi individu memberikan dampak negatif terhadap tingkat kepuasan kerja serta menurunkan kinerja karyawan secara keseluruhan. Di sisi lain, keterampilan kerja menunjukkan kontribusi positif dalam meningkatkan kepuasan kerja sekaligus memperkuat kinerja individu. Selain itu, kepuasan kerja terbukti memainkan peran penting sebagai variabel mediasi yang menghubungkan pengaruh job mismatch dan keterampilan kerja terhadap performa kerja Generasi Z. Temuan dari studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam pengelolaan sumber daya manusia, terutama bagi individu yang ingin meningkatkan kesiapan kerja, organisasi yang berupaya meminimalkan risiko ketidaksesuaian posisi kerja, serta bagi pemerintah dalam merancang kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan generasi muda. Di samping itu, penelitian ini turut memberikan kontribusi dalam pengembangan kerangka teoritis di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya yang relevan dengan dinamika tenaga kerja Generasi Z.]]>
Copyrights © 2025
