Rendahnya minat baca siswa di sekolah-sekolah pinggiran kerap disebabkan oleh keterbatasan fasilitas pendukung, terutama keberadaan perpustakaan yang berfungsi optimal. Di MAS BPII Pamboang, Kabupaten Majene, perpustakaan sekolah sebelumnya kurang dimanfaatkan meskipun tersedia koleksi buku yang memadai. Melalui program PPL-KKN Terpadu, penelitian ini menginisiasi program revitalisasi perpustakaan guna memperkuat budaya literasi baca siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses revitalisasi dilaksanakan dalam tiga tahap: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan melibatkan partisipasi aktif mahasiswa PPL-KKN dan komunitas sekolah. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam minat baca siswa, tercermin dari peningkatan jumlah kunjungan harian ke perpustakaan serta keterlibatan siswa dalam aktivitas literasi. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat sumber belajar yang menarik, tetapi juga mendorong transformasi fungsi perpustakaan menjadi ruang pembelajaran yang dinamis dan adaptif terhadap kebutuhan peserta didik. Temuan ini memberikan kontribusi praktis berupa model revitalisasi perpustakaan yang dapat direplikasi di sekolah-sekolah dengan kondisi serupa, sekaligus menegaskan pentingnya optimalisasi fasilitas pendidikan dalam mendukung penguatan budaya literasi siswa di era digital.
Copyrights © 2025