Cat bertimbal merupakan salah satu di antara beberapa sumber yang berkontribusi terhadap keracunan timbal. Tukang cat adalah profesi yang memiliki risiko terpapar timbal melalui kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb), kadar timbal (Pb), dan hubungan antara kadar timbal terhadap kadar hemoglobin pada tukang cat di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional laboratorik dengan spesimen darah sebanyak 30 tukang cat. Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan menggunakan metode cyanmethemoglobin, sedangkan kadar timbal dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan kadar hemoglobin bervariasi antara 9,6–15,2 g/dL, dengan 54% spesimen darah  dalam batas normal dan 46% abnormal. Kadar timbal dalam spesimen darah berkisar <0,0001–0,7256 mg/L, dengan 63% spesimen darah normal dan 37% melebihi batas normal (0,1–0,25 mg/L). Uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang kuat dan signifikan antara kadar timbal dan kadar hemoglobin (r = -0,685; p < 0,05), di mana peningkatan kadar timbal berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin. Temuan ini mengindikasikan bahwa paparan timbal pada tukang cat berpotensi mengganggu sintesis hemoglobin dan menyebabkan anemia, sehingga tukang cat diharapkan menggunakan alat pelindung diri sesuai standar untuk mengurangi risiko paparan timbal dan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025