<![CDATA[Diskursus mengenai ketidaksetaraan gender banyak difokuskan pada pembahasan ketimpangan peran dan relasi kuasa. Pada banyak kasus, ketimpangan ini menempatkan perempuan di posisi subordinat. Namun, pengalaman kompleks perempuan dalam kondisi ini justru dapat menjadi titik balik bagi mereka untuk menggugat sistem yang timpang tersebut. Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi menjadi salah satu karya sastra yang merepresentasikan kompleksitas persoalan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sisi keberdayaan tokoh utama perempuan dalam novel Perempuan di Titik Nol terhadap penindasan yang dialaminya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah feminisme. Data penelitian berupa narasi atau kutipan novel yang merepresentasikan keberdayaan tokoh utama perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan serta teknik baca, simak, dan catat. Analisis data dilakukan dengan tiga komponen analisis interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberdayaan perempuan dalam novel ini tercermin dari tiga hal, yaitu berdaya menentukan pilihan, menyuarakan, dan memegang kendali/kuasa.]]>
Copyrights © 2025
