Penerjemahan puisi merupakan proses kompleks yang melibatkan transfer makna dan budaya dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis aspek budaya yang memengaruhi pergeseran makna dalam terjemahan antologi puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono oleh TF Chan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik baca dan catat serta analisis isi. Sumber data adalah lima puisi dalam antologi tersebut yang bertema hujan, baik versi asli maupun versi terjemahan dalam bahasa Mandarin. Fokus analisis diarahkan pada kata, frasa, klausa, dan kalimat yang mengalami pergeseran makna akibat perbedaan budaya. Hasil penelitian menunjukkan dua jenis pergeseran makna, yaitu pergeseran dari generik ke spesifik dan pergeseran karena pengaruh budaya spesifik. Pergeseran dari generik ke spesifik terjadi karena banyaknya sinonim dalam bahasa sasaran, penguatan makna, serta perbedaan gaya penulisan. Sementara itu, pergeseran makna karena pengaruh budaya dipengaruhi oleh idiom khas Tiongkok, penggunaan partikel yang hanya ada dalam bahasa Mandarin, perbedaan struktur kalimat, serta konteks budaya yang berbeda antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Temuan ini menunjukkan bahwa budaya memainkan peran penting dalam penerjemahan puisi. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap budaya kedua bahasa sangat diperlukan untuk menghindari pergeseran makna yang tidak diinginkan. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi penerjemah dan peneliti dalam memahami pentingnya aspek budaya dalam proses penerjemahan karya sastra.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025