Estimasi sumberdaya mineral sangat penting dalam eksplorasi untuk menilai kelayakan penambangan. Metode geostatistik, khususnya ordinary kriging, sering digunakan untuk memperkirakan kadar bijih di lokasi yang tidak terukur dengan memanfaatkan nilai-nilai yang diketahui dan model variabilitas spasial (variogram). Namun, metode ini memiliki keterbatasan seperti asumsi stasioneritas, aditivitas, linearitas, dan subjektivitas dalam pemodelan variogram. Galena, mineral bernilai ekonomi tinggi karena kandungan timbalnya, menjadi fokus eksplorasi untuk industri baterai dan pelindung radiasi. Estimasi yang akurat terhadap sumber daya galena penting untuk menjamin eksplorasi dan penambangan yang efisien dan berkelanjutan. Berdasarkan metode estimasi ordinary kriging, sumber daya galena diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu measured, indicated, dan inferred. Kategori measured memiliki volume 2.012.325 m³ dengan tonase 15.092.439 ton dan kadar Pb 3,70%. Kategori indicated memiliki volume 1.555.856,25 m³ dengan tonase 11.668.921 ton dan kadar Pb 3,96%. Sementara itu, kategori inferred memiliki volume 7.309,25 m³ dengan tonase 54.819 ton dan kadar Pb 4%. Hasil perhitungan teknik estimasi Ordinary Kriging menunjukkan nilai RMSE sebesar 0,40, koefisien korelasi (r) sebesar 0,98, dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,96. Nilai-nilai ini mengindikasikan bahwa model ordinary kriging yang digunakan memiliki tingkat akurasi yang cukup baik, dengan hubungan yang cukup kuat antara nilai estimasi dan aktual. Dengan demikian, metode ini dapat diandalkan untuk estimasi sumberdaya galena.
Copyrights © 2025