Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PERBANDINGAN KEBUTUHAN ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT (BY REGION VS BASELINE) DALAM RANGKA MENCAPAI TARGET PRODUKSI 82.611.762 TON/TAHUN PADA PT. VALE INDONESIA Tbk, SOROWAKO SULAWESI SELATAN Setiawan, Kadek Nando; Nurkhamim, Nurkhamim
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.351 KB)

Abstract

PT Vale Indonesia Tbk, adalah salah satu produsen utama nikel di dunia, yang beroperasi di desa Sorowako, kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan. Kegiatan penambangan, PT.Vale Indonesia Tbk, menggunakan sistem penambangan tambang terbuka (surface mining) dengan metode penambangan open cast. Mekanisme penambangannya menerapkan sistem good mining practice dengan metode gali-isi kembali (back filling). Kondisi area penambangan yang terus meluas mengakibatkan kegiatan penggalian, pemuatan dan pengangkutan mengalami penurunan efektifitas, maka perlu dilakukan kalkulasi kebutuhan alat gali-muat dan alat angkut. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan alat mekanis, seperti cycle time, distance, density material, ketersediaan alat, produktivitas dan kondisi aktual di lapangan misalnya kondisi front, disposal, screening station dan quarry yang dihitung berdasarkan pembagian satu blok menjadi beberapa hill (by region) dan dihitung secara total dalam satu blok tanpa pembagian (baseline) guna mencapai target produksi 82.611.762 material ton/tahun. Setelah melakukan analisa maka didapatkan hasil perhitungan berdasarkan pengamatan aktual diperoleh kebutuhan alat (by region) sebanyak 17 unit untuk Beckhoe Hitachi ZX 870 BH, 7 unit untuk Shovel Hitachi EX 1900 FS, 4 unit untuk Loader CAT 992 Class dan 96 unit untuk Truck CAT 777 D serta kebutuhan alat (baseline) sebanyak 16 unit untuk Beckhoe Hitachi ZX 870 BH, 6 unit untuk Shovel Hitachi EX 1900 FS, 3 unit untuk Loader CAT 992 Class dan 93 unit untuk Truck CAT 777 D. Dengan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh hasil perhitungan tentang kebutuhan peralatan mekanis penambangan sebaiknya dilakukan menurutwilayah (by region) sebab hasil yang diperoleh lebih akurat.
ESTIMASI SUMBERDAYA BIJIH NIKEL LATERIT DENGAN METODE INVERSE DISTANCE WEIGHTING PADA PT. HENGJAYA MINERALINDO KAB. MOROWALI Ansyarullah, Ansyarullah; Nurkhamim, Nurkhamim; Samanlangi, Andi Ilham
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1321.946 KB)

Abstract

Dalam melakukan penambangan cadangan nikel laterit maka diperlukan estimasi terlebih dahulu untuk dapat menghitung volume sumberdaya tersebut sehingga dapat menentukan kelangsungan suatu tambang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi nikel laterit berdasarkan metode estimasi sumberdaya. Metode yang digunakan yaitu metode Inverse Distance Weighting (IDW) dengan menggunakan perbandingan radius pencarian (Search Radius)12,5, 25, 35, dan 50 meter dengan jarak titik bor 25 meter dan Inverse Distance Power (IDP) yang digunakan yaitu IDS (Inverse Distance Squared). Hasil penelitian menunjukan radius pencarian 12,5 meter dengan faktor pangkat 2 (Inverse Distance Square) memiliki ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan 25, 35, dan 50 meter dengan 101.330 Ton dengan CoG 1,5 %. Penyebabnya adalah kandungan nikel yang tidak homogen atau tidak merata pada daerah penelitian sehingga kurang cocok digunakan search radius dan IDP yang besar untuk menghindari terjadinya interpolasi yang berlebihan (over estimate). Topografi yang tidak beraturan juga sangat berpengaruh pada interpolasi, sangat cocok apabila metode ini digunakan pada topografi landai karena cara interpolasi data secara linear. Faktor lain juga tergantung pada jarak titik sampel, pada  lokasi penelitian ini jarak titik bor 25 meter dan search radius yang dipilih yaitu stengah dari jarak titik bor yaitu 12,5. In mining laterite nickel reserves, an estimate is needed in advance to be able to calculate the volume of these resources so as to determine the viability of a mine. This study aims to determine the potential of laterite nickel based on the resource estimation method. The method used is the method of Inverse Distance Weighting (IDW) by using a comparison of the search radius 12.5, 25, 35, and 50 meters with a drill point distance of 25 meters and Inverse Distance Power (IDP) used, namely IDS (Inverse Distance Squared). The results showed a search radius of 12.5 meters with a power distance of 2 (IDS) having better accuracy compared to 25, 35, and 50 meters with 101,330 tons with CoG 1.5 %. The reason is that the nickel content is not homogeneous or uneven in the study area so it is not suitable to use a large search radius and IDP to avoid excessive interpolation (over estimate). Irregular topography is also very influential on interpolation, it is very suitable if this method is used on sloping topography because of the way of interpolating data linearly. Other factors also depend on the distance of the sample point, at this research location the distance of the drill point is 25 meters and the chosen search radius is half of the distance of the drill point which is 12.5. 
Penerapan Konsep Waste Hierarchy Pada Kegiatan Pengolahan Bijih Tembaga-Emas PT. Freeport Indonesia di Mimika Papua Paradise, Mycelia; Nurkhamim, Nurkhamim
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.017 KB)

Abstract

Kegiatan penambangan dan pengolahan mineral banyak menghasilkan limbah, berupa limbah padat, cair, gas maupun limbah berbahaya dan beracun (B3). Pengolahan bijih tembaga di PT. Freeport Indonesia menghasilkan limbah berupa tailing yang mengandung beberapa unsur logam berat yang mempunyai sifat toksik. Apabila limbah tidak dikelola maka akan berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan, kesehatan manusia dan reputasi perusahaan yang berdampak pada penjualan produk atau keuntungan perusahaan. Oleh karena itu perlu diterapkan prinsip waste hierarchy dimana limbah dapat diminimalisasi, digunakan kembali untuk pemanfaatan lain, dan didaur-ulang. PT. Freeport Indonesia telah menerapkan pengelolaan limbah berdasar prinsip wate hierarchy, diantaranya yaitu reduce, reuse, recycle, reprocess, dan downcycle.
113 PERHITUNGAN SUMBERDAYA NIKEL LATERIT DENGAN METODE AREA OF INFLUENCE DAN INVERSE DISTANCE WEIGHTING PADA PT TANJUNG PUTIA KABUPATEN MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH Tama, Arga Satria; Nurkhamim, Nurkhamim; Rafuddin, Rafuddin
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.532 KB)

Abstract

Nikel laterite merupakan salah satu bahan tambang yang bernilai ekonomis. Olehnya itu penemuan sumbersumber baru nikel laterit sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri. Salah satu cara untuk menyelidiki endapan nikel laterite, diperlukan suatu metode estimasi yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumberdaya nikel laterit yang terdapat pada blok X dengan menggunakan metode Area of influence dan Inverse distance weighting serta mengetahui perbedaan hasil estimasi dengan kedua metode tersebut.  Hasil perhitungan sumberdaya nikel dengan metode Area of influence diperoleh 1.357.817 ton dan dengan metode Inverse distance weighting (IDW) 1.322.750 ton, dengan selisih dari kedua metode tersebut sebesar 35.067 ton atau persentasi selisih sebesar 2 %.  Salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan hasil estimasi sumberdaya dari kedua metode adalah jumlah titik yang berpengaruh dalam suatu blok. Perhitungan dengan metode Inverse distance weighting (IDW) dihitung berdasarkan titik data terdekat dengan titik yang ditaksir akan memberikan bobot lebih besar daripada titik data yang lebih jauh. Metode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung pada ukuran blok dan hanya memperhatikan jarak. Sedangkan pada perhitungan metode Area of influence tidak begitu memperhatikan struktur spasial dan data-data dari titik bor disekitarnya. Metode Area of influence ini juga kurang tepat digunakan pada endapan yang bervariasi, seperti endapan yang terdapat pada daerah penelitian. Dari hasil penelitian dengan menggunakan kedua metode, yang cocok digunakan perusahaan dalam mengestimasi sumberdaya adalah metode Inverse distance weighting (IDW)
RENCANA REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI CV TIRTA BARU LAKSANA DESA HARGOROJO KECAMATAN BAGELEN KABUPATEN PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH Rambe, Shahensah Anand Anggian; Nurkhamim, Nurkhamim; Herniti, Dwi
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.828 KB)

Abstract

CV Tirta Baru Laksana merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan yaitu tambang batu andesit dengan luas IUP 10,6 Ha terletak di Desa Hargorojo, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Penambangan dapat menimbulkan perubahan lingkungan sehingga perlu dilakukan rencana reklamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan laju erosi untuk memperkirakan TBE (Tingkat Bahaya Erosi) pada saat sebelum dan sesudah dilakukan reklamasi, dan menentukan rencana reklamasi yang akan diterapkan untuk penataan lahan bekas penambangan batu andesit di CV. Tirta Baru Laksana. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pengambilan sampel tanah di lapangan, dan studi literatur digunakan untuk memperoleh data sekunder dari berbagai sumber. Penataan lahan dilakukan menggunakan sistem pot dengan ukuran dimensi (1 x 1 x 1) m, maka kebutuhan tanah pucuk sebesar 608 m3. Jumlah lubang pot/tanaman sebanyak 608 serta waktu yang dibutuhkan untuk membuat dan mengisi selama 16 hari. Pengendalian erosi secara mekanik dilakukan dengan pembuatan teras bangku, dan pembuatan saluran pembuangan air, sedangkan pengendalian erosi secara vegetatif dilakukan dengan revegetasi tanaman kacangan (Mucuna bracteata), dan tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) sebanyak 608 tanaman.. Setelah dilakukan rencana reklamasi terjadi penurunan laju erosi dari 677 ton/ha/th (Kelas V, sangat berat) menjadi 14,94 ton/ha/th (Kelas I, sangat ringan) pada blok I dan II.
RANCANGAN LANSKAP PASCATAMBANG BATUBARA SEBAGAI KAWASAN GREEN BELT BERBASIS AGROFORESTRI BERDASAR LITERATUR REVIEW Erwedi, Erwedi; SB, Waterman; Cahyadi, Tedy Agung; Nurkhamim, Nurkhamim
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1972

Abstract

Pascatambang merupakan kegiatan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan. Perencanaan lanskap pascatambang sangat diperlukan guna memperbaiki lahan yang kritis menjadi produktif, memperbaiki dan memulihkan komposisi jenis dan struktur komunitas ekosistem. Program pengembangan kegiatan pertanian pada lahan pascatambang dengan sistem agroforestri menjadi salah satu prinsip restorasi ekologi dengan memberikan manfaat untuk pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan berupa ekonomi, sosial dan lingkungan. Setelah kawasan agrorestri terbentuk, dilakukan analisis potensi pengembangan sebagai kawasan sabuk hijau (green belt). Kawasan green belt nantinya akan berperan sebagai daerah kawasan penyangga fungsi hidrologi dan hidrogeologi yang merupakan bagian dari program reklamasi untuk mencegah erosi pada lereng, menjaga stabilitas tanah dan sebagai kawasan yang memisahkan kawasan danau pascatambang dengan aktivitas agroforestri.
RANCANGAN TEKNIS SISTEM DRAINASE TAMBANG PADA FRONT PENAMBANGAN NIKEL BLOK GB PULAU GEE-BULI PT. MINERINA BHAKTI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA Ardiawan, Ardiawan; Nurkhamim, Nurkhamim; Fadli, Fadli
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1962

Abstract

Pertambangan nikel laterit identik dengan sistem pertambangan terbuka, dimana sistem tambang terbuka akan selalu berinteraksi langsung dengan kondisi iklim yang selalu berubah, terutama pada kondisi hujan, yang akan menghasilkan volume air banyak di area penambangan, tentunya air yang berada di area penambangan, akan bisa menghambat aktivitas penambanganya dan juga bisa menimbulkan terjadinya kecelalaan kerja. Oleh karna itu, pentingya untuk membuat suatu rancangan sistem drainase yang sesuai dengan kondisi area. Dimana rancangan dari sistem drainase yang dilakukan mengunakan metode open sump, dimana metode ini terdiri dari  beberapa bagian saluran dan kolam pengendapan. Dari hasil penelitian dan perhitungan, maka ditentukan suatu rancangan  sistem drainase pada front penambangan, dengan panjang saluran 737,6738 m, dengan debit pengaliran Q = 1,970 m3/ detik. Kolam pengendapan dengan kapasitas penampungan V = 74,4764 m3, dengan debit air saluran  yang masuk kedalam kolam Q =  1,970 m3/ detik dan luas penampang kolam A = 24,8255 m2. Dengan ditemukanya angka dan rancangan sistem drainase ini, diharapkan dapat mengurangi terjadinya degradasi  tanah, mencegah terjadinya sedimentasi pada area pantai, mengurangi kerusakan lingkungan dan mencegah terjadinya kecelakaan atau hambatan pada saat proses penambangan
MENENTUKAN KUALITA AIR TANAH DENGAN MEMBANDINGKAN NILAI CHLORIDE BICARBONAT RATIO PADA DAERAH PESISIR PANTAI PENAMBANGAN PASIR BESI Khanifa, Arrina; SB, Waterman; Cahyadi, Tedy Agung; Nurkhamim, Nurkhamim; Ernawati, Rika
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.1978

Abstract

Air tanah mempunyai tekanan piezometric yang tinggi dari permukaan air laut, sehingga desakan air laut untuk masuk kedalam air tanah dapat dinetralisir maka yang terjadi keseimbangan diantara air tanah dan air laut.  Hal tersebut yang tidak mengakibatkan intrusi air laut pada daerah pesisir pantai. Jika intrusi air laut sudah mendesak atau masuk kedalam sumur yang akan terjadi sumur tersebut tidak dapat lagi digunakan sebagai keperluan seharihari Air tanah pada kondisi alami mengalir menuju kelautan secara terus menerus. Berat jenis air tanah lebih rendah dibandingkan dengan berat jenis air laut sehingga air laut bisa mendesak atau masuk ke dalam air tanah Intrusi air laut ini akan berakibat terhadap permasalahan pemanfaatan air bawah tanah di daerah pesisir pantai karena bisa merubah kualitas air tanah pada daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas air tanah pada daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu menggunakan Chlorida bicarbonat ratio dengan mengambil contoh air pada sumur warga. Hasil yang didapatkan yaitu bahwasannya pada daerah penelitian terdeteksi adanya 3 sumur yang tercemar air laut, masing-masing didapatkan nilai 2,519 pada sampel 1 yang artinya pada daerah tersebut adanya pengaruh air laut sedikit, untuk sungai 1 didapatkan hasil dengan nilai 3,76 yang artinya di daerah tersebut adanya air laut sedang, dan untuk sampel 9 didapatkan hasil dengan nilai 11,88 yang artinya pada daerah tersebut terpengaruh air laut agak tinggi
Overview Metode Fitoremediasi Dalam Pengelolaan air Tercemar Timbal (Pb): Overview of Phytoremediation Methods in Management of Lead (Pb) Polluted Water Leka, Emil Salim Kahmi; Cahyadi, Tedy Agung; Nurkhamim, Nurkhamim; Ernawati, Rika; Winarno, Eddy
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol. 9 No. 1 (2024): Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mitl.v9i1.6372

Abstract

Wastewater originating from industry varies greatly depending on the type of industry. Industrial wastewater usually contains many toxic and dangerous chemical compounds (B3) and contains heavy metals. Heavy metals are pollutants that have dangerous effects because they cannot be broken down biologically and stable. Heavy metal elements can be distributed on the earth's surface in water, soil and air. Heavy metal waste pollution containing lead (Pb) is a problem for current environmental conditions. Heavy metals are found in almost all types of industrial waste. The increasing number of industries will cause increased pollution of water sources originating from industrial waste. . Therefore, effective and efficient methods are needed to manage lead-contaminated water. Methods that are easy to apply, low cost and environmentally friendly are highly desirable for managing lead-contaminated water so that the concept of good mining practice can be applied to sustainable development. The most efficient and effective method applied for mining waste management is the phytoremediation method. The results of the research state that several plants have a significant and efficient effect in helping the absorption of the metal lead (Pb) contained in water. Great Duckweed (Spirodela Polyrhiza) and Water Hyacinth (Eichhornia crassipes) are plants that are suitable for implementing phytoremediation methods in managing water contaminated with lead (Pb).
EVALUASI PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DENGAN METODE REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PENGUPASAN LUMPUR ASLI DI PIT 40 SOUTH SENTUK, PT MULTI HARAPAN UTAMA, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Setiaji, Didit Adi; Nurkhamim, Nurkhamim; Sudaryanto, Sudaryanto; Saputro, Kristanto Jiwo; Mardiah, Mardiah
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11873

Abstract

Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan tambang batubara adalah tidak tercapainya target produsi dari alat-alat mekanis yang digunakan oleh perusahaan. Permasalahan yang terjadi di PT Multi Harapan Utama pit 40 South Sentuk saat ini adalah tidak tercapainya target produksi dari alat muat Komatsu PC 1250-8R dan alat angkut Komatsu HD 785-7 yang digunakan dalam kegiatan pengupasan lumpur asli dengan target produksi sebesar 561.520 bcm/bulan untuk bulan Juni 2023. Produksi bulan Juni hanya sebesar 410.493 bcm yang berarti hanya sekitar 73% dari target produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produktivitas alat mekanis yang digunakan, menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai produktivitas, serta mengupayakan peningkatan produksi dan efisiensi penggunaan alat mekanis. Metode penelitian yang dilakukan diawali dengan studi literatur, observasi lapangan untuk pengambilan data primer dan sekunder secara langsung di lapangan. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis sehingga didapatkan alternatif penyelesaian masalah, serta mengamati perubahan nilai produktivitas alat setelah dilakukan perbaikan terhadap masalah yang terjadi. Digunakan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai produktivitas alat mekanis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berdasarkan perhitungan teoritis diketahui nilai produksi alat mekanis sebesar 284.722 bcm/bulan untuk 3 unit alat muat dan 407.855,14 bcm/bulan untuk 18 unit alat angkut. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai produktivitas alat mekanis adalah parameter efisiensi kerja dengan nilai R2 sebesar 0,63 pada alat muat dan 0,65 pada alat angkut serta koefisien regresi sebesar 525,08 pada alat muat dan 101,90 pada alat angkut. Upaya peningkatan produksi yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan volume pemuatan per curah alat muat, memperbaiki hambatan kerja yang terjadi, serta menyesuaikan jumlah kebutuhan alat angkut sehingga menghasilkan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan produksi. Perubahan hasil produksi alat muat excavator Komatsu PC 1250 dari 284.722 bcm/bulan menjadi sebesar 562.652,85 bcm/bulan dan alat angkut rigid dump truck Komatsu HD 785 dari 407.855,14 bcm/bulan menjadi sebesar 565.814,71 bcm/bulan. Dengan demikian, diperoleh secara teoritis bahwa kemampuan dan ketersedian alat mekanis setelah dilakukan evaluasi mampu mencapai target produksi 561.520 bcm untuk bulan Juni 2023 yang telah ditetapkan oleh perusahaan.