aldin ardian, aldin
Department of Mining Engineering, Faculty of Mineral Technology, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

FEASIBILITY STUDY PROJECT MANAGEMENT Aldin Ardian
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In today’s world, earth resources, for examples mineral and coal, is exploited to fulfill human needs. Unfortunately, there are also negative consequences in order to excavate the raw material. For instances, environment, socio-economic, and safety are the concepts need to be contemplated for people, investor, and government prosperity. Therefore, the government of Indonesia issued the regulation; hence every investor who will exploit the mineral and coal deposit in Indonesia has to submit environment, feasibility study (FS), and reclamation and mine closure documents in advance.Mining projects are able to accelerate regional development economically even socially, whether it is held in the downtown or countryside. Its infrastructure can be constructed occasionally and local people living standard can be empowered by company’s CSR (Corporate Social Responsibility), also in government perspective, it may increase government income by its tax and non-tax state revenue. Unfortunately, some cases and some companies have the documents as their obstacle to begin excavate the mineral or coal reserve in Indonesia. One of those documents, Feasibility Study document, is finished mostly in more than 6 months.In this research will discuss about optimization in making FS document. It will be tried to optimize by using Network Planning and Critical Path Method to analyze the possibility in efficiency.Keywords: Feasibility Study, Network Planning, Critical Path Method, Optimization.AbstrakDewasa ini, sumber daya bumi, seperti mineral dan batubara, dieksploitasi demi memenuhi kebutuhan manusia. Sayangnya, terdapat dampak negative sebagai konsekuensi dari penambangan sumber daya tersebut. Sebagai contoh, lingkungan, sosial-ekonomi, dan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan konsep yang perlu kita perhitungkan untuk kemakmuran masyarakat, investor atau pengusaha, dan bagi pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan peeraturan dimana setiap investor yang akan menanamkan modalnya dalam dunia pertambangan diwajibkan membuat dokumen lingkungan, studi kelayakan, dan rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang.Kegiatan usaha pertambangan dapat mempercepat pengembangan wilayah secara ekonomi maupun sosial, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pembangunan infrastruktur dan taraf hidup masyarakat dapat dikembangkan dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang digagas oleh perusahaan, lebih jauh lagi, dilihat dari sudut pandang pemerintah, hal ini mampu meningkatkan pendapatan pemerintah dengan adanya pajak maupun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sayangnya, pada beberapa kasus dan perusahaan dengan adanya regulasi pembuatan dokumen-dokumen tersebut merupakan pengahalang bagi perusahaan untuk memulai usaha kegiatan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Sebagian besar, dokumen Studi Kelayakan (FS) baru dapat diselesaikan dalam waktu lebih dari 6 bulan.Pada penelitian ini akan dibahas tentang optimasi dalam pembuatan dokumen Studi Kelayakan. Pada penelitian ini pula akan dioptimalisasikan pembuatan dokumen Studi Kelayakan menggunakan Network Planning dan Critical Path Method untuk menganalisis kemungkinan-kemungkinan efisiensinya.Kata Kunci: Studi Kelayakan, Network Planning, Critical Path Method, Optimalisasi. 
PREDIKSI NILAI UNIT-COST PENAMBANGAN BIJIH NIKEL DI INDONESIA MENGGUNAKAN COMPARATIVE DAN STATISTICAL APPROACH Ratna Mustika Dewi; Indra Yuspiar; Barlian Dwinagara; Lidana Erfiandri; Indra Wahyu Murtyanto; Istifari Husna Rekinagara; Aldin Ardian
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2021: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.264

Abstract

Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Meningkatnya kebutuhan nikel secara global dalam pengembangan mobil listrik memberikan dampak positif terhadap industri tambang nikel di Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan pemanfaatan nikel sebagai komponen baterai mobil listrik. Lebih dari itu, Indonesia merupakan negara dengan cadangan bijih nikel terbesar di dunia (sekitar 32,7%). Pada tahun 2019, ESDM mencatat produksi nikel Indonesia mencapai 800 ribu ton. Dalam kegiatan penambangan, biaya (cost) menjadi komponen penting untuk mencapai titik optimal fungsi keuntungan (profit). Biaya penambangan per ton (unit-cost) dapat digunakan sebagai parameter untuk menentukan tingkat efisiensi dari suatu kegiatan penambangan. Akan tetapi, masih banyak ditemui berbagai permasalahan terkait formulasi unit-cost yang tidak seragam antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Maka dari itu, penelitian ini akan mengkaji estimasi unit-cost dengan dua pendekatan yaitu comparative dan statistics. Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai unit-cost yang berkisar antara US$9,97/ton hingga US$18,23/ton menggunakan comparative approach. Rekomendasi yang diberikan yaitu menggunakan metode rasio pembanding, dengan beberapa variabel berupa gaji, total biaya penambangan (total cost), dan produksi per tahun. Sementara, statistical approach menghasilkan formulasi unit-cost .
Covid-19 and Coal Industry in Indonesia: A Preliminary Analysis Shofa Rijalul Haq; Ratna Mustika Dewi; Lidana Erfiandri; Puji Handayani Kasih; Aldin Ardian
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 5, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v5i2.6787

Abstract

Corona Virus Disease (COVID-19) pandemic dramatically impacted the energy sector. About 4.5% of global primary energy consumption dropped in 2020, where coal demand decreased by 220 million tons of coal equivalent. The drop was driven by lower electricity demand due to policies against Covid-19 (i.e., travel restriction, lockdown, and new standard). In particular, the COVID-19 crisis has already created profound uncertainties for the Indonesian coal mining industry as one of the world's largest coal producers and exporters. Coal is the primary energy source for Indonesian electricity, contributing to the national revenues. A debate about action to take, whether to focus on dealing with Covid-19 health or maintaining economic growth, is unavoidable. With the number of cases continuing to rise, we set out to investigate the impact of COVID-19 on Indonesia's coal mining industry. Rapid desk assessment and descriptive statistical approach were used in this study by evaluating secondary data during the pandemic, comparing with previous years before the COVID-19 pandemic. The results revealed a tangible transformation in coal demand, production, and price. Despite domestic coal consumption for power generation decreased, the coal price increased in mid of 2021 due to rising coal demand in China.
ANALISIS FLEET MANAGEMENT SYSTEM UNTUK OPTIMALISASI KONSUMSI ENERGI DAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT 3 BANKO TENGAH PT BUKIT ASAM Tbk, SUMATERA SELATAN Rahmatulah, Raja Rhezki; Haq, Shofa Rijalul; Inmarlinianto, Inmarlinianto; Suharyadi, Heru; Ardian, Aldin; Soekamto, Untung
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13253

Abstract

PT. Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Lokasi penambangan batu bara berada di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Metode penambangan yang digunakan oleh PT. Bukit Asam Tbk adalah tambang terbuka. Pelaksanaan pengupasan overburden di pit 3 Banko Tengah Satuan Kerja Penambangan Swakelola menggunakan alat gali-muat Shovel Komatsu PC 3000E-6 Elektrik dan alat angkut Rigid Truck Belaz 75135. Sebagai komitmen mendukung program Tujuan Pembangunan Keberlanjutan (SDGs), PT Bukit Asam (PTBA) menjalankan berbagai program elektrifikasi dan inisiatif lainnya sebagai bagian dari komitmennya terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan optimalisasi penggunaan energi dalam operasi penambangannya. Melalui penelitian ini, dilakukan perhitungan konsumsi energi dan produksi emisi gas rumah kaca (GRK) di pit 3 Banko Tengah pada fleet 3004, 3005, dan 3006 serta dilakukan pengoptimalan dengan cara penekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak tercapainya target produksi overburden di fleet 3004, 3005 dan 3006 pada bulan Januari 2024 sehingga diperlukan analisis terhadap faktor yang menghambat ketercapaian target produksi. Setelah dilakukannya pengamatan dan observasi di lapangan, salah satu faktor utama yang menghambat ketidaktercapaian produksi adalah sedikitnya waktu kerja efektif yang disebabkan oleh hambatan-hambatan kerja serta kesesuaian geometri jalan dan front penambangan. Disamping itu, penggunaan alat mekanis di pertambangan juga berhubungan dengan penggunaan bahan bakar, sehingga dilakukan analisis terhadap fuel ratio optimal dari alat angkut untuk menekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh konsumsi energi rata-rata alat angkut RT Belaz 75135 sebesar 20,290 MJ/BCM dengan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 1,525 KgCO2/BCM. Alat gali muat yang digunakan merupakan electric shovel sehingga konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih kecil, penggunaan alat ini merupakan salah satu impelementasi program elektrifikasi peralatan. Konsumsi energi rata-rata alat gali muat electric shovel sebesar 1,485 MJ/BCM dan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 0,355 MJ/BCM. Optimalisasi konsumsi energi berfokus pada alat angkut dalam konsumsi bahan bakar dalam pengangkutan overburden. Melalui simulasi rimpull diperoleh penekanan waktu edar alat angkut yang menghasilkan fuel ratio optimal dalam produksi overburden. Hasil dari optimalisasi konsumsi energi pada alat angkut yaitu terjadi penurunan konsumsi energi menjadi 16,679 MJ/BCM dengan penurunan produksi gas rumah kaca menjadi 1,254 MJ/BCM.
RANCANGAN MINE SEQUENCE PADA PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PIT J NORTH PT MULTI HARAPAN UTAMA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Alfianto, Danny; Ardian, Aldin; Inmarlinianto, Inmarlinianto; Soekamto, Untung; R.Horman, Juanita; Cahyadi, Tedy Agung
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11874

Abstract

PT Multi Harapan Utama (PT MHU) adalah perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang bergerak di bidang pertambangan batubara. PT MHU berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu area kerja PT MHU adalah pit J North, di mana sistem penambangan yang digunakan adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit coal mining. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan teknis penambangan batubara dari bulan Februari hingga April 2023. Berdasarkan desain bulan Februari 2023, didapatkan volume overburden sebesar 2.188.953 Bcm dan batubara sebesar 121.899 ton dengan SR 17,38 : 1; pada bulan Maret 2023, didapatkan volume overburden sebesar 2.206.138 Bcm dan batubara sebesar 117.476 dengan SR 18,78 : 1; pada bulan April 2023, didapatkan volume overburden sebesar 1.965.037 Bcm dan batubara sebesar 107.229 ton dengan SR 18,33 : 1. Rancangan disposalterletak di sebelah timur dari pit. Luas dari disposal adalah 52,7 Ha dengan kapasitas sebesar 8.640.258 Lcm. Berdasarkan desain, disposal yang diterapkan adalah teracce dump karena topografi di daerah penelitian relatif landai (author).
Karakteristik Batubara Formasi Warukin di Kalimantan Selatan serta Implikasinya pada Teknologi Pencairan Batubara Nursanto, Edy; Haq, Shofa Rijalul; Ardian, Aldin
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.11075

Abstract

Batubara di Indonesia didominasi oleh peringkat rendah (low rank coal) prosentase lebih dari 85% dari total cadangan batubara. Meskipun demikian, batubara peringkat rendah lebih mudah diolah untuk meningkatkan nilai tambahnya karena struktur molekul dan gugus hidroksil batubara peringkat rendah yang reaktif dibandingkan dengan batubara peringkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik batubara peringkat rendah formasi Warukin pada proses pencairan batubara. Data primer berupa pengambilan sampel batubara dan arah kedudukannya serta kemiringannya diperoleh dengan metode pengambilan ply by ply. Analisis proksimat, ultimat, maseral dan reflektan vitrinit dilakukan pada sampel-sampel tersebut dengan variasi pengujian, kemudian diolah dengan analisis secara teoritis empiris yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium secara deskriptif kualitatif.  Dengan penelitian ini, sebaran sifat dan kualitas batubara dapat dievaluasi, serta alternatif teknologi penambangan dengan pencairan dapat direncanakan secara efektif dan efisien dengan penciri maseral liptinit mempunyai persentasi besar, yaitu rata-rata 34,28 % pada lapisan.
Karakteristik Batubara Formasi Warukin di Kalimantan Selatan serta Implikasinya pada Teknologi Pencairan Batubara Nursanto, Edy; Haq, Shofa Rijalul; Ardian, Aldin
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.11075

Abstract

Batubara di Indonesia didominasi oleh peringkat rendah (low rank coal) prosentase lebih dari 85% dari total cadangan batubara. Meskipun demikian, batubara peringkat rendah lebih mudah diolah untuk meningkatkan nilai tambahnya karena struktur molekul dan gugus hidroksil batubara peringkat rendah yang reaktif dibandingkan dengan batubara peringkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik batubara peringkat rendah formasi Warukin pada proses pencairan batubara. Data primer berupa pengambilan sampel batubara dan arah kedudukannya serta kemiringannya diperoleh dengan metode pengambilan ply by ply. Analisis proksimat, ultimat, maseral dan reflektan vitrinit dilakukan pada sampel-sampel tersebut dengan variasi pengujian, kemudian diolah dengan analisis secara teoritis empiris yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium secara deskriptif kualitatif.  Dengan penelitian ini, sebaran sifat dan kualitas batubara dapat dievaluasi, serta alternatif teknologi penambangan dengan pencairan dapat direncanakan secara efektif dan efisien dengan penciri maseral liptinit mempunyai persentasi besar, yaitu rata-rata 34,28 % pada lapisan.
Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang Batubara Sump RL 16 HW Barat Pit Tutupan, PT Pamapersada Nusantara, Kalimantan Selatan Simamora, Eprilia; Nurcholis, Mohammad; Ardian, Aldin; Luwik Djanas Usup, Hepryandi
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 (2024): DECEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v7i2.6284

Abstract

The coal mining activities conducted by PT Pamapersada Nusantara in the Pit Tutupan, South Kalimantan, employ an open pit mining system. This method creates exposed working surfaces that can accumulate rainwater runoff. This study aims to design a drainage system to manage water control in the western high wall area of RL 16, considering the impact of mining progression. The planning involves calculations for scheduled rainfall, rainfall intensity, estimated water discharge, open channel dimensions, culvert, and the number of pumps required to manage water in the pit sump. Using the Log Pearson III distribution, planned rainfall is determined at 101.499 mm for a 2-year return period and 134.782 mm for a 5-year return period. The rain catchment area at the research site in Sump RL 16 HW Barat is 84.83 hectares. The proposed trapezoidal channel design accommodates varying water discharges: 4.47 m³/s, 5.04 m³/s, 8.75 m³/s, 7.87 m³/s, 7.20 m³/s, and 3.77 m³/s for tertiary, secondary, and primary channels. The sump is designed to store two days’ worth of rainfall, with a capacity of 186,516 m³. Excess water is pumped to an external drainage system and settling pond using a Direct Multistage Pump system. The primary pump planned is the Multiflo 420 EX, complemented by a Warman 8/6 AH booster pump. Both pumps utilize TYCO PE100 HDPE pipes, ensuring efficient water transfer to the drainage system and settling pond, optimizing mine water management. The research results can be a reference for planning mine drainage systems with similar characteristics.
The Potential of Biochar for Heavy Metal Adsorption in Acid Mine Drainage Based on Literature Review Simamora, Eprilia; Nurcholis, Mohammad; Ardian, Aldin; Ernawati, Rika; Winarno, Eddy
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2024.v5i1.6772

Abstract

Incorporating organic materials that contain biochar is gaining traction as a research area for the cleanup of wastewater contaminated with heavy metals. This study intends to explore the potential of biochar-based materials in removing heavy metals from water sources, with a particular emphasis on rehabilitating aquatic environments affected by mining waste. Identifying appropriate literature studies in collecting research data from various scientific publications was used to understand the topic. Several biochar manufacturing processes are generated through pyrolysis, gasification, and Hydrothermal carbonization (HTC). In this field, studies revealed that using most biochar can achieve relatively high metal removal. Research findings indicate that Cu, Zn, Cd, Pb, Ni, Cr, Co, As, Ag, Fe, Al, and Mn are the metal ions that have received the most attention in this field. This study highlights explicitly the effectiveness of biochars made from orange peel, nutshell, compost, rice husk, oak wood, used coffee grounds, durian bark, Phragmites australis corn cob, dregs of cascara, and hickory wood. The findings show that biochars from these materials, especially those produced at high pyrolysis temperatures (≥500°C), can achieve metal removal efficiencies above (≥90%). Various factors can influence the effectiveness of biochar in removing heavy metal ions, including the pH of the contaminated water, the amount of biochar used, the initial concentration of heavy metals, the properties of the biochar, and the specific forms or speciation of the metals. Biochar's ability to draw in and retain metal ions can be influenced by its characteristics, including its surface area and pore sizes. This study highlights the need for more research in this field going forward. It gives a general review of the use of biochar in removing heavy metals from water, particularly contamination in Acid Mine Drainage (AMD).
ANALISIS FLEET MANAGEMENT SYSTEM UNTUK OPTIMALISASI KONSUMSI ENERGI DAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT 3 BANKO TENGAH PT BUKIT ASAM Tbk, SUMATERA SELATAN Rahmatulah, Raja Rhezki; Haq, Shofa Rijalul; Inmarlinianto, Inmarlinianto; Suharyadi, Heru; Ardian, Aldin; Soekamto, Untung
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 10 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13253

Abstract

PT. Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Lokasi penambangan batu bara berada di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Metode penambangan yang digunakan oleh PT. Bukit Asam Tbk adalah tambang terbuka. Pelaksanaan pengupasan overburden di pit 3 Banko Tengah Satuan Kerja Penambangan Swakelola menggunakan alat gali-muat Shovel Komatsu PC 3000E-6 Elektrik dan alat angkut Rigid Truck Belaz 75135. Sebagai komitmen mendukung program Tujuan Pembangunan Keberlanjutan (SDGs), PT Bukit Asam (PTBA) menjalankan berbagai program elektrifikasi dan inisiatif lainnya sebagai bagian dari komitmennya terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan optimalisasi penggunaan energi dalam operasi penambangannya. Melalui penelitian ini, dilakukan perhitungan konsumsi energi dan produksi emisi gas rumah kaca (GRK) di pit 3 Banko Tengah pada fleet 3004, 3005, dan 3006 serta dilakukan pengoptimalan dengan cara penekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak tercapainya target produksi overburden di fleet 3004, 3005 dan 3006 pada bulan Januari 2024 sehingga diperlukan analisis terhadap faktor yang menghambat ketercapaian target produksi. Setelah dilakukannya pengamatan dan observasi di lapangan, salah satu faktor utama yang menghambat ketidaktercapaian produksi adalah sedikitnya waktu kerja efektif yang disebabkan oleh hambatan-hambatan kerja serta kesesuaian geometri jalan dan front penambangan. Disamping itu, penggunaan alat mekanis di pertambangan juga berhubungan dengan penggunaan bahan bakar, sehingga dilakukan analisis terhadap fuel ratio optimal dari alat angkut untuk menekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh konsumsi energi rata-rata alat angkut RT Belaz 75135 sebesar 20,290 MJ/BCM dengan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 1,525 KgCO2/BCM. Alat gali muat yang digunakan merupakan electric shovel sehingga konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih kecil, penggunaan alat ini merupakan salah satu impelementasi program elektrifikasi peralatan. Konsumsi energi rata-rata alat gali muat electric shovel sebesar 1,485 MJ/BCM dan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 0,355 MJ/BCM. Optimalisasi konsumsi energi berfokus pada alat angkut dalam konsumsi bahan bakar dalam pengangkutan overburden. Melalui simulasi rimpull diperoleh penekanan waktu edar alat angkut yang menghasilkan fuel ratio optimal dalam produksi overburden. Hasil dari optimalisasi konsumsi energi pada alat angkut yaitu terjadi penurunan konsumsi energi menjadi 16,679 MJ/BCM dengan penurunan produksi gas rumah kaca menjadi 1,254 MJ/BCM.