Aceh merupakan wilayah yang rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami. Tragedi tsunami tahun2004 mengubah paradigma perencanaan permukiman di daerah pesisir Aceh. Meskipun berbagai lembagatelah membangun ribuan unit hunian pasca bencana, banyak dari hunian tersebut tidak mempertimbangkanaspek sosial budaya dan iklim lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana prinsipprinsiparsitektur vernakular Aceh dapat diadopsi dalam desain hunian pasca bencana yang adaptif danberkelanjutan. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif melalui studi kasus di dua wilayahterdampak tsunami. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Hasilmenunjukkan bahwa prinsip-prinsip seperti rumah panggung, penggunaan material lokal, sistem ventilasisilang, dan orientasi bangunan tradisional terbukti efektif dan relevan untuk diterapkan. Integrasi elemenelemenvernakular ini dapat meningkatkan ketahanan hunian serta keberterimaan sosial oleh masyarakatlokal.
Copyrights © 2021