Desa Pesisir Lhoknga yang terletak di Kabupaten Aceh Besar merupakan wilayah dengan potensi sumberdaya alam yang tinggi, terutama pada sektor kelautan dan pariwisata bahari. Namun, kawasan inimenghadapi tantangan besar seperti abrasi pantai, degradasi lingkungan, keterbatasan infrastruktur publik,serta minimnya upaya mitigasi terhadap risiko bencana alam, khususnya tsunami. Penelitian ini bertujuanuntuk merancang kawasan waterfront yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek ekologis, sosial,ekonomi, dan budaya lokal. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengankombinasi metode observasi lapangan, wawancara partisipatif, studi literatur, dan analisis spasial-zonasi.Hasil analisis menunjukkan pentingnya pembagian zona fungsional berdasarkan karakteristik ekologi danaktivitas masyarakat, yang terdiri dari zona konservasi (restorasi vegetasi pantai dan mangrove), zonaekonomi produktif (pusat perikanan dan UMKM pesisir), serta zona edukatif-rekreatif (taman interaktif,jalur evakuasi, dan ruang publik terbuka). Rancangan kawasan ini menerapkan prinsip-prinsip greeninfrastructure, seperti drainase berwawasan lingkungan, penggunaan material lokal ramah lingkungan, sertastrategi mitigasi risiko bencana berbasis komunitas. Melalui pendekatan desain partisipatif dan prinsipkeberlanjutan, perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir Lhoknga,memperkuat identitas kawasan, dan menjadi prototipe pengembangan waterfront pesisir yang adaptifterhadap perubahan iklim dan tantangan lingkungan masa depan.
Copyrights © 2022