Latar Belakang: Masalah kekosongan obat menyebabkan penundaan pengobatan dan ketidakpuasan pasien.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan mengevaluasi proses perencanaan obat di RSJ Mutiara Sukma menggunakan pendekatan Lean Hospital, melalui penyusunan value stream mapping, mengidentifikasi waste, menganalisis akar penyebab waste kritis, dan memberikan usulan perbaikan.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan observasi, wawancara semi-terstruktur, Focus Group Discussion, dan telaah dokumen. Sampel terdiri dari 7 pegawai yang terlibat dalam proses perencanaan obat. Hasil: Hasil menunjukkan aktivitas non-value added (NVA) mencapai 75,55%, dengan necessary but non-value added (NNVA) sebesar 18,57% dan value added (VA) hanya 5,87%. Pemborosan dominan adalah waste of waiting dan waste kritis ditemukan pada pembuatan laporan yang dilakukan secara manual menggunakan Microsoft Excel. Akar penyebab waste kritis meliputi prioritas pengembangan SIMRS yang belum menjadi fokus manajemen, serta ketiadaan standar prosedur operasional (SPO) dalam pembuatan laporan sirkulasi obat. Rekomendasi perbaikan mencakup pengembangan SIMRS sesuai kebutuhan perencanaan obat dan pelaporan, serta penyusunan SPO dan standarisasi pelaporan yang lebih terstruktur.Kesimpulan: Proses perencanaan obat di RSJ Mutiara Sukma masih belum efisien akibat pengembangan SIMRS yang belum optimal serta ketiadaan SPO dan standarisasi pelaporan
Copyrights © 2025