Masokan: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Vol. 5 No. 1 (2025): June 2025

GEREJA YANG RAMAH UNTUK KESEHATAN MENTAL: MEMBACA 1 RAJA-RAJA 19:1-8 DENGAN LENSA NEUROSAINS DAN PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

Rerung, Alvary Exan (Unknown)



Article Info

Publish Date
12 Jun 2025

Abstract

This paper discusses the phenomenon of mental health problems in Indonesia, which continue to increase in number. This reality must certainly make Christianity try to help the government to minimize the increase in this problem. The church must not become one of the perpetrators of the increase in mental health problems because it does not know what to do. That is why, by using a descriptive qualitative method, this paper offers the concept of a church that is friendly to mental health. This effort will be built based on reading the text of 1 Kings 19:1-8 through the lens of neuroscience and Sigmund Freud's psychoanalysis. The results of this study indicate three important things that the church must implement to become a church that is friendly to mental health, namely: first, eliminating the negative stigma on those who experience mental health problems as not having strong faith in God; second, focusing on the phase of mental health disorders experienced by a person so that the church can help in efforts to cancel the intention to commit suicide; and third, it must be able to be a comfortable community so that someone feels owned and has. Tulisan ini membahas tentang fenomena masalah gangguan kesehatan mental di Indonesia yang jumlahnya terus bertambah. Realitas ini tentu harus membuat kekristenan berupaya membantu pemerintah guna meminimalisir bertambahnya masalah ini. Jangan sampai gereja malah menjadi salah satu pelaku bertambahnya masalah gangguan kesehatan mental akibat tidak tahu apa yang harus dilakukan. Itulah sebabnya, dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, tulisan ini menawarkan konsep gereja yang ramah untuk kesehatan mental. Upaya ini akan dibangun berdasarkan pembacaan terhadap teks 1 Raja-raja 19:1-8 dengan lensa Neurosains dan Psikoanalisis Sigmund Freud. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga hal penting yang harus diterapkan gereja guna menjadi gereja yang ramah untuk kesehatan mental, yaitu: Pertama, menghilangkan stigma negatif pada mereka yang mengalami masalah kesehatan mental sebagai tidak memiliki iman yang kuat kepada Tuhan; Kedua, fokus terhadap fase gangguan kesehatan mental yang dialami seseorang agar gereja bisa membantu dalam usaha membatalkan niat untuk melakukan tindakan bunuh diri; dan Ketiga, harus bisa menjadi komunitas yang nyaman agar seseorang merasa dimiliki dan memiliki.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

ojsdatamasokan

Publisher

Subject

Humanities Education Environmental Science Health Professions Other

Description

Jurnal ini diterbitkan oleh Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja. Masokan dalam Bahasa Toraja artinya anugerah atau kemurahan, dapat juga diartikan sebagai kebaikan. Konsepnya, pengetahuan dimaknai sebagai anugerah atau kemurahan yang diberikan Allah kepada manusia, agar manusia dapat ...