Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah dalam meningkatkan religiusitas santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang, dengan menggunakan perspektif teori religiusitas Glock dan Stark. Dzikir dipandang sebagai salah satu praktik spiritual yang tidak hanya berfungsi sebagai ibadah, tetapi juga membentuk karakter religius secara menyeluruh melalui dima dimensi religiusitas: dimensi keyakinan, praktik, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menggali data secara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dzikir dalam thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah memiliki kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan religiusitas santri. Dzikir memperkuat keimanan (dimensi keyakinan), membiasakan praktik ibadah secara konsisten (dimensi praktik), memberikan pengalaman spiritual (dimensi pengalaman), memperkaya pengetahuan keagamaan (dimensi pengetahuan), dan mempengaruhi perilaku sehari-hari, seperti meningkatnya kesabaran, keikhlasan, dan soridaritas sosial (dimensi konsekuensi). Melalui praktik dzikir yang dilaksanakan secara rutin, santri memiliki kemampuan salam menginternalisasi nilai-nilai keimanan, memperkuat kedisiplinan spiritual, serta meningkatkan kualitas akhlak santri. Dengan demikian, Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah bukan hanya sebuah ritual ibadah, tetapi juga sarana transformasi yang membentuk kepribadian santri menjadi individu yang religius, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kata Kunci: Dzikir Thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah, Religiusitas, Santri
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024