Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Revitalisasi Peran Ayah dalam Keluarga: Tinjauan Tafsir Kementerian Agama terhadap Fenomena Fatherless di Indonesia Walkaromah, Naylul Izzah; Khomairoh, Siti
Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 6 No 2 (2024): Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Program Pascasarjana IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/lentera.v6i2.9393

Abstract

Indonesia is highlighted as the third-ranked "fatherless country." A fatherless country refers to a nation where the role and presence of fathers in childcare are minimal. The lack of paternal involvement in the upbringing and education of children is driven by deeply rooted societal stigmas. This phenomenon is rooted in a strong patriarchal culture, in which childcare is seen entirely as the mother’s responsibility. Based on the above, a solution is needed to respond to this phenomenon. The fatherless issue calls on society to re-evaluate the parameters of a father’s role in the family, especially toward children. The Qur’an, as a guide for Muslims, contains indicators and answers to all of life’s problems. Therefore, seeking solutions to the fatherless phenomenon through the Qur’an becomes crucial to implement. This research is qualitative in nature, using a library research approach. The data is presented using descriptive analytical techniques. The study finds that the fatherless phenomenon contradicts the substance of the Qur’an. The interpretation (Tafsir) by Indonesia’s Ministry of Religious Affairs (KEMENAG RI) contains numerous verses that imply exemplary behavior and ideal values a father should embody toward his child. The interpretation by the KEMENAG RI team of these verses is relevant for application in the Indonesian context. Based on the analysis, the involvement of fathers in the childcare process has a significant positive impact on the child's growth and development. By highlighting various examples of the ideal father figure from the KEMENAG RI Tafsir, it is hoped that these can be implemented to help reduce the percentage of fatherlessness in Indonesia.
Peran Dzikir Thariqoh Qadiriyah wa Naqsabandiyah dalam Meningkatkan Religius Santri Perspektif Teori Religiusitas Glock dan Stark (Studi Kasus di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang) Khomairoh, Siti; Barizi, Ahmad; Mansuri, Hadi
Ulumuna: Jurnal Studi Keilsman Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : LP2M IAI Miftahul Ulum Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah dalam meningkatkan religiusitas santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Malang, dengan menggunakan perspektif teori religiusitas Glock dan Stark. Dzikir dipandang sebagai salah satu praktik spiritual yang tidak hanya berfungsi sebagai ibadah, tetapi juga membentuk karakter religius secara menyeluruh melalui dima dimensi religiusitas: dimensi keyakinan, praktik, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk menggali data secara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dzikir dalam thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah memiliki kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan religiusitas santri. Dzikir memperkuat keimanan (dimensi keyakinan), membiasakan praktik ibadah secara konsisten (dimensi praktik), memberikan pengalaman spiritual (dimensi pengalaman), memperkaya pengetahuan keagamaan (dimensi pengetahuan), dan mempengaruhi perilaku sehari-hari, seperti meningkatnya kesabaran, keikhlasan, dan soridaritas sosial (dimensi konsekuensi). Melalui praktik dzikir yang dilaksanakan secara rutin, santri memiliki kemampuan salam menginternalisasi nilai-nilai keimanan, memperkuat kedisiplinan spiritual, serta meningkatkan kualitas akhlak santri. Dengan demikian, Dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah bukan hanya sebuah ritual ibadah, tetapi juga sarana transformasi yang membentuk kepribadian santri menjadi individu yang religius, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kata Kunci: Dzikir Thariqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah, Religiusitas, Santri