Pemerintah sebagai aktor yang berkewajiban melakukan penanggulangan HIV/AIDS tidak dapat melakukan perannya sendiri sehingga membutuhkan kolaborasi dengan aktor lain. Oleh karena itu, terdapat penggunaan konsep tata kelola kolaborasi atau collaborative governance. Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kolaborasi antar stakeholder dalam menanggulangi HIV/AIDS di Kota Pekanbaru yang ditinjau berdasarkan starting condition, facilitative leadership, institutional design, collaborative process. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan teknik analisa datanya adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Dalam pengumpulan data, yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil dari keempat indikator Collaborative Governance menurut Ansell & Gash masih ada yang belum sepenuhnya baik.Dari penelitian ini dapat disimpulkan, berdasarkan keempat indikator Collaborative Governance menurut Ansell & Gash masih terdapat masalah dalam sifat masyarakat yang menjauhi dan memberi diskriminasi para penderita HIV/AIDS membuat orang takut untuk melakukan tes HIV karena tidak mau mendapatkan diskriminasi dari kalangan masyarakat. Kemudian masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahaya dan cara pencegahan penyakit HIV/AIDS
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025