Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga di Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, masih rendah, yang ditandai dengan minimnya praktik pemilahan dan pengelolaan berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengembangkan model integratif pendidikan lingkungan berbasis rumah tangga dan komunitas melalui kolaborasi antara orang tua, lembaga Raudhatul Athfal (RA), dan masyarakat setempat. Pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan metode mixed methods digunakan dalam tiga tahap: sosialisasi dan pelatihan, pembentukan Kelompok Penggerak Lingkungan (KPL), serta penguatan kelembagaan melalui kemitraan lintas sektor. Hasil intervensi menunjukkan bahwa 65% orang tua mulai menerapkan pemilahan sampah, 14 RA mengelola sampah menjadi alat edukatif dan bank sampah, serta terjadi pengurangan volume sampah ke TPA sebesar 25% dalam periode tiga bulan. Temuan ini memperkuat relevansi teori Social Learning dan Theory of Planned Behavior dalam konteks perubahan perilaku berbasis komunitas. Model yang dikembangkan menunjukkan potensi replikasi di wilayah lain dengan dukungan kebijakan lokal dan penguatan kapasitas kelembagaan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Copyrights © 2025