ABSTRACT The transformation of the Islamic Religious Education (PAI) curriculum within the Merdeka Belajar policy context represents a strategic effort to address educational challenges in the era of globalization and Indonesia’s socio-cultural dynamics. This study focuses on analyzing the dynamics of implementing the Merdeka curriculum in PAI, emphasizing changes in teaching methods, the role of teachers, the utilization of technology, and the integration of the Indonesian Student Profile values. The research employs a qualitative approach through a literature review of primary and secondary sources from the past ten years. The research stages include data collection via document analysis, comparative analysis, and synthesis of empirical and conceptual findings. Results indicate that the PAI curriculum transformation occurs in a complex context, with major challenges including teacher readiness, infrastructure limitations, and resistance to traditional learning cultures. However, significant potential exists through the application of innovative teaching methods and digital technology to enhance contextual and humanistic religious education quality. The study concludes that a holistic approach to PAI curriculum development is necessary—not only adjusting content but also the learning culture and systems to align with the values of Merdeka Belajar and the Indonesian Student Profile. This research recommends strengthening teacher capacity and equitable provision of facilities as strategic steps to support the sustainable transformation of religious education in Indonesia. ABSTRAK Transformasi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam konteks kebijakan Merdeka Belajar merupakan upaya strategis untuk menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi dan dinamika sosial budaya Indonesia. Fokus penelitian ini adalah menganalisis dinamika implementasi kurikulum Merdeka pada PAI, dengan menyoroti perubahan metode pembelajaran, peran guru, pemanfaatan teknologi, dan integrasi nilai Profil Pelajar Pancasila. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dari sumber-sumber primer dan sekunder terkini selama sepuluh tahun terakhir. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan data melalui kajian dokumentasi, analisis komparatif, serta sintesis temuan empiris dan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi kurikulum PAI berjalan dalam konteks yang kompleks, dengan kendala utama pada kesiapan guru, keterbatasan infrastruktur, dan resistensi budaya pembelajaran tradisional. Namun, terdapat potensi besar melalui penerapan metode pembelajaran inovatif dan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama yang kontekstual dan humanis. Kesimpulan penelitian menegaskan perlunya pendekatan holistik dalam pengembangan kurikulum PAI, yang tidak hanya menyesuaikan konten, tetapi juga budaya dan sistem pembelajaran secara menyeluruh agar selaras dengan nilai-nilai Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk penguatan kapasitas guru dan pemerataan sarana-prasarana sebagai langkah strategis dalam mendukung keberlanjutan transformasi pendidikan agama di Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025