Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MEMBANGUN BUDAYA KOMPETITIF DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) BATU Muhammad Latif Nawawi
Ta'lim Vol 3, No 2 (2021): JURNAL TA'LIM
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.593 KB) | DOI: 10.36269/ta'lim.v3i2.472

Abstract

Budaya Kompetitif dalam Islam sering disebut dengan fastabiqul khoirot yang memiliki arti bersaing atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Budaya semacam ini harus dimiliki oleh setiap orang dalam sebuah lembaga jika ingin lembaganya berkembang dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang langkah atau strategi Kepala Madrasah untuk merangsang atau membangkitkan budaya kompetitif pada lembaga yang dipimpinnya dan menganalisa beberapa faktor kendala dalam penerapan strategi tersebut. Metode penelitian ini menggunakan kajian Deskriptif-Kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau menarik kesimpulan. Hasil atau temuan yang dipaparkan pada penelitian ini yakni budaya kompetitif tetap dilestarikan oleh Kepala Madrasah. Adapun strategi Kepala Madrasah meliputi (1) membagi tugas yang jelas untuk setiap unsur; (2) menghargai setiap pendapat atau usulan yang membangun dari setiap unsur; (3) memberi penghargaan untuk setiap prestasi yang dicapai; (4) membangun mentalitas juara dan sikap pantang menyerah. Adapun analisa dari Kepala Madrasah tentang faktor yang menjadi kendala serta solusinya meliputi (1) Guru maupun tenaga kependidikan yang baru direkrut belum bisa menjalankan jobdis dengan maksimal, sehingga pihak sekolah harus melakukan pendampingan; (2) semua unsur rata-rata masih malu dalam mengajukan sebuah gagasan atau usulan tentang perkembangan sekolah, solusinya Kepala Madrasah mendekati dengan pendekatan persuasive; (3) masih ada sikap iri antar anggota untuk terus bersaing, belum adanya solusi yang efektif; (4) terkendala dengan anggapan bahwa tugas adalah beban yang mengakibatkan patah semangat jika tugas tidak berhasil di kerjakan, solusinya membangun motivasinya dengan pengarahan dan keteladanan agar merubah mainsaid seseorang tentang hal tersebut.
Analisis Efektivitas Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Suyuti Suyuti; Paulina Maria Ekasari Wahyuningrum; M. Abdun Jamil; Muhammad Latif Nawawi; Donny Aditia; Ni Gusti Ayu Lia Rusmayani
Journal on Education Vol 6 No 1 (2023): Journal On Education: Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v6i1.2908

Abstract

This research aims to analyze the effectiveness of technology use in education on improving students' learning outcomes. The research method used is literature review by collecting data from various sources related to the use of technology in education. The results of the study indicate that the use of technology in education can significantly improve students' learning outcomes, especially in developing cognitive skills and critical thinking. In addition, technology can also help improve the efficiency and effectiveness of the learning process. However, the use of technology in education also has challenges and risks that must be well managed. Therefore, the use of technology in education must be carefully selected and integrated to achieve optimal results.
Pengembangan Madrasah Unggul Berbasis Pesantren Di MA Unggulan Darul Ulum Jombang Muhammad Latif Nawawi
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2022): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-quran Al-Ittifaqiah Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.325 KB) | DOI: 10.53649/taujih.v4i1.103

Abstract

Di bawah latar belakang dinamika perubahan sosial, pesantren dapat dikatakan sebagai salah satu alternatif dan lembaga pendidikan Islam yang maju, khususnya pesantren di pesantren. Meski begitu, Pendidikan formal di kalangan pondok pesantren masih dianggap lembaga yang terpinggirkan. Dari sinilah revitalisasi Pendidikan formal di pesantren harus diwujudkan dengan mengembangkan madrasah yang bermutu di kalangan Pondok Pesantren, sehingga mampu menciptakan pendidikan formal yang unggul, sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bernilai agama tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan pesantren lanjutan berbasis Madrasah Aliyah Unggulan Darul 'Ulum Jombang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Sekolah Tinggi Islam Negeri Islam Negeri untuk mengembangkan pesantren berbasis pengembangan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: pengembangan mata kuliah yang komprehensif, pengembangan bakat dan minat, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia, pembinaan dan administrasi, dan terakhir pembinaan perwakilan Sarana dan prasarana representatif.
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI SPIRITUAL SISWA MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: PENDEKATAN FENOMENOLOGIS YANA, HAWWIN HUDA; JAMIL, M ABDUN; ARKANUDIN, ARI; MUBAIDILAH, AHMAD; NAWAWI, M. LATIF
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v4i3.3184

Abstract

Spiritual education of students is aspect important in formation characters that are often less than optimally developed at school . Study This aim For explore the role of the teacher in increase students' spiritual competence through Islamic Religious Education with approach phenomenology at Bustanul High School Ulum Jayasakti , Central Lampung. Study This use method qualitative with approach phenomenological For understand teachers' experiences and perceptions as well student related with enhancement spiritual competence . Data is collected through interview depth , observation , and documentation . Research result show that the teacher has role crucial in facilitate development students' spiritual competence through various method teaching , like integration deep spiritual values every eye lesson , habituation practices of worship, and giving a good example . Additionally , support from environment schools and families are also found as factor important in this process . Implications from study This show that enhancement students' spiritual competence can achieved in a way effective through collaboration between teachers, schools and families as well as with application of integrative and contextual teaching strategies . Study This give contribution for development of a holistic and comprehensive model of religious education For form a generation of character and morals glorious. ABSTRAKPendidikan spiritual siswa merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter yang sering kali kurang optimal dikembangkan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran guru dalam meningkatkan kompetensi spiritual siswa melalui Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan fenomenologis di SMA Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis untuk memahami pengalaman dan persepsi guru serta siswa terkait dengan peningkatan kompetensi spiritual. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki peran krusial dalam memfasilitasi pengembangan kompetensi spiritual siswa melalui berbagai metode pengajaran, seperti pengintegrasian nilai-nilai spiritual dalam setiap mata pelajaran, pembiasaan praktik ibadah, dan pemberian teladan yang baik. Selain itu, dukungan dari lingkungan sekolah dan keluarga juga ditemukan sebagai faktor penting dalam proses ini. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi spiritual siswa dapat dicapai secara efektif melalui kolaborasi antara guru, sekolah, dan keluarga serta dengan penerapan strategi pengajaran yang integratif dan kontekstual. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan model pendidikan agama yang holistik dan komprehensif untuk membentuk generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Analisis Kompetensi Guru Pendidikan Islam Dalam Pengembangan Kurikulum Merdeka Menuju Local Genius 6.0 Ideas Internet Of Things (IoT) Kurniawan, Wakib; Rohman, Miftahur; Sudrajat, Wahyu; Yana, Hawwin Huda; Nawawi, Muhammad Latif; Najah, Safiratun
Indonesia Vol 6 No 1 (2024): An-Nawa: Jurnal Studi Islam
Publisher : Rumah Jurnal Institut Agama Islam An-Nawawi Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37758/annawa.v6i1.964

Abstract

This research aims to analyze the competencies of Islamic Education teachers in developing the National Curriculum towards Local Genius 6.0 Ideas Internet of Things (IoT). By identifying challenges and opportunities in the implementation of IoT in the curriculum, this research explores appropriate methods to strengthen the competencies of Islamic Education teachers in Indonesia. Through a qualitative approach, data was collected through in-depth interviews and observations of Islamic Education teachers. The results show that, although there is awareness of the importance of IoT integration in the curriculum, lack of resources and lack of in-depth understanding are the main barriers. The implications of these findings highlight the need for intensive training and collaborative approaches between educational institutions and industry to strengthen teachers' competencies in the face of the IoT era. Thus, this study makes an important contribution in preparing Islamic Education teachers to be agents of change in adopting increasingly advanced technologies in the context of education.
Pengaruh Kegiatan Ekstra Kurikuler Rohani Islam (Rohis) terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMAN 1 Bangun Rejo Kabupaten Lampung Tengah Muhammad Latif Nawawi
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIQI Al-Qur'an Al-Ittifaqiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/taujih.v2i2.83

Abstract

Rohani Islam (Rohis) merupakan sebuah lembaga organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler siswa dibidang keagamaan, yang menyelenggarakan sejumlah program kegiatan yang ditujukan untuk menggali potensi-potensi keagamaan yang dimiliki siswa. Serta menjadi wadah atau sarana bagi siswa- siswi yang beragama Islam untuk pembinaan keagamaan secara mendalam dalam rangka menumbuh kembangkan bakat, kemampuan serta memperluas pengetahuan tentang ajaran-ajaran Islam, dan senantiasa menanamkan, membudayakan, mengakrabkan, serta mengaktualisasikan nilai-nilai Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi para pelajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “adakah pengaruh yang positif dan signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler rohani Islam terhadap peningkatan motivasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) di SMAN 1 Bangunrejo Lampung Tengah? Tujuan dari penelitian ini adalah, Untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler rohani Islam terhadap peningkatan motivasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) di SMAN 1 Bangunrejo Lampung Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang mengambil objek penelitian yaitu sebanyak 45 siswa, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Setelah data terkumpul maka data diolah berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus korelasi Koefisien Kontingensi, untuk mengetahui hasil r hitung, hasil KK dirubah menjadi phi (Ø). Dari hasil perhitungan tersebut, peneliti memperoleh hasil nilai “r” hitung sebesar 0,633 dan setelah di konsultasikan dengan Tabel “r” baik pada taraf signifikasi 5% = 0,304 maupun pada taraf signifikasi 1% = 0,393 r hitung lebih besar daripada r tabel, berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan kegiatan ekstrakurikuler rohani Islam terhadap peningkatan motivasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) di SMAN 1 Bangunrejo Lampung Tengah. Selanjutnya, besarnya prosentase kegiatan ekstrakurikuler rohani Islam terhadap peningkatan motivasi belajar PAI = x 100% = = 0,401 x 100% = 40,1, %. Dalam arti, kegiatan ekskul rohis memiliki prosentase pengaruh sebesar 40,1% dalam meningkatkan motivasi belajar PAI di SMAN I Bangunrejo, sementara 59,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lainnya.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak Siswa di SMA Al Irsyad Kota Tegal Maulidin, Syarif; Munip, Abdul; Nawawi , Muhamad Latif
DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 5 No. 2 (2024): DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Mubarok Bandar Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58577/dimar.v5i02.299

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) plays a crucial role in shaping the character and morals of students, particularly at the high school level. PAI teachers not only serve as educators of religious theory, but also as role models and mentors who assist students in internalizing Islamic values in their daily lives. In the face of globalization and various negative external influences, the role of PAI teachers becomes even more strategic in instilling noble morals, such as honesty, responsibility, and empathy towards others. Therefore, it is essential to examine how PAI teachers in schools can effectively shape students' character through approaches rooted in Islamic values. This study aims to explore the role of PAI teachers in shaping the moral character of students at SMA Al Irsyad in Tegal City. The study's informants consist of 15 individuals, including the school principal, PAI teachers, parents, and several students involved in PAI education. Data were analyzed using a qualitative approach, employing in-depth interviews and participatory observation techniques. Data validation was carried out through source triangulation, where the information obtained from interviews with teachers, students, and parents was compared and checked for consistency. The findings of the study indicate that PAI teachers at SMA Al Irsyad play a significant role in shaping students' character through an approach based on exemplary teaching, the habituation of Islamic values, and collaboration with parents to support character development. This research is expected to contribute to the development of character education methods based on religious values in Islamic schools and serve as a reference for religious education in shaping a generation with noble morals and religious devotion.
KONSEP ALIRAN FILSAFAT UTAMA PENDIDIKAN (PERENIALISME, ESENSIALISME, PROGRESIVISME, DAN REKONSTRUKSIONISME) DALAM PENDIDIKAN Muhammad Latif Nawawi; Asmuni Asmuni; Hesti Winingsih; Moh Fuadi; Kasinyo Harto; Mardiah Astuti
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 9 عدد 2 (2024): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah- Agustus 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v9i2.487

Abstract

This journal discusses the concepts and implications of the four main currents in educational philosophy: Perennialism, Essentialism, Progressivism, and Reconstructionism. Each stream has a different philosophical foundation that shapes their views on purposes, teaching methods, as well as the role of teachers and students in the context of education. The perennial approach emphasizes universal values and the eternity of knowledge. The focus is on the core material that is considered to be the most important knowledge to be taught to students. Meanwhile, essentialism emphasizes the essential core of knowledge and skills that need to be learned so that students have a strong foundation in education. Progressivism offers a different perspective, emphasizing on experience, experimentation, and individual growth. This stream believes that students must engage in meaningful and relevant learning to the real world in order to develop critical thinking and creativity. Meanwhile, reconstructionism highlights the importance of education as a tool for changing societies. The focus is on questioning and reforming existing social structures and educational systems to better change. In this journal, an in-depth analysis is given of the perspective of each stream, as well as its practical application in the current educational system. Emphasis is placed on the role of teachers, learning strategies, and educational evaluation that corresponds to the philosophy of the respective stream. In conclusion, a comprehensive understanding of these major currents is essential for policymakers, educators, and educational practitioners to build a better framework in designing educational systems that respond to the needs and developments of modern societies.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ERA SOCIETY 5.0 (STUDI KASUS PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) BUSTANUL ‘ULUM ANAK TUHA) Muhammad Latif Nawawi; Wakib Kurniawan; M Abdun Jamil
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 8 عدد 3 (2023): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah- Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v7i2.488

Abstract

Curriculum development is a broad term in education that includes planning, implementation and evaluation. Changes to the school curriculum in Indonesia itself are based on the results of domestic and foreign research related to the learning crisis in Indonesia, one result of which is that many Indonesian children cannot understand simple or straightforward reading and apply accurate concepts and learning. Another observation is that there is a large educational gap between regions and social groups. So, to overcome the crisis with these various challenges requires systemic changes, one of which is through the curriculum, because the curriculum can determine the material used in the learning, the curriculum can also affect the pace and methods of teaching according to the teacher's learning needs. This study aims to describe the Implementation of Merdeka Curriculum in PAI Learning in the Era of Society 5.0 at Bustanul 'Ulum Anak Tuha High School. This research uses a qualitative approach with a case study type. According to Lofland quoted by Lexy J. Moleong, that in qualitative research the main data sources are words and actions, data such as documents and others are called additional data. In this study, researchers obtained data by interview, observation and documentation. Then the data was analyzed by using three techniques, namely: Data condensation, Data Presentation, Conclusion Drawing and data validity testing. The results of the discussion show that the renewal (innovation) method used when learning Islamic Religious Education is to use the Contextual Teaching And Learning (CTL) method or learning strategy. Teachers use several different approaches, strategies, methods and learning techniques in teaching. With this learning model students can more easily understand the material, enjoy learning and develop their critical thinking skills.
MODERATED COEXISTENCE: EXPLORING RELIGIOUS TENSIONS THROUGH THE LENS OF PEACE, JUSTICE, AND HUMAN RIGHTS Hawwin Huda Yana; Dedi Andrianto; Muhammad Latif Nawawi; Wahyu Sudrajat; Wakib Kurniawan; Umi Khusnia
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 9 عدد 1 (2024): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah- April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v9i1.605

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi ketegangan agama melalui kacamata perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia, dengan rekomendasi konsep "Hidup Berdampingan yang Dimoderasi" sebagai pendekatan proaktif dalam mengelola keberagaman. Didasarkan pada prinsip-prinsip seperti dialog yang saling menghormati, resolusi konflik, dan pembangunan komunitas, hidup berdampingan yang dimoderasi bertujuan untuk menumbuhkan lingkungan yang harmonis di mana beragam komunitas dapat hidup berdampingan tanpa mengorbankan identitas. Pentingnya permasalahan ini perlu digarisbawahi, mengingat dampak global dari ketegangan agama terhadap perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia. Kajian ini menarik perhatian pada peran agama dalam memajukan perdamaian budaya, seperti yang dicontohkan oleh inisiatif UNESCO, dan mengkaji contoh-contoh di dunia nyata, seperti konflik Israel-Palestina, hingga menyoroti ketegangan agama dalam skala global. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai ketegangan agama dan kaitannya dengan perdamaian, keadilan, dan kemanusiaan. Dengan menggunakan pendekatan multifaset, penelitian ini mencakup refleksi literatur secara menyeluruh yang menangkap perspektif sejarah dan kontemporer, serta metode kualitatif untuk mendapatkan wawasan dari contoh kehidupan nyata yang dimoderasi. Keterkaitan antara perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia merupakan bagian integral dari kehidupan berdampingan secara efektif dan moderat. Dengan menerapkan hidup berdampingan secara moderat dan berlandaskan prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia, masyarakat dapat memahami kompleksitas dunia yang saling terkait dengan komitmen terhadap inklusivitas, kesetaraan, dan upaya berkelanjutan untuk hidup berdampingan secara damai. Studi ini menganjurkan penelitian lebih lanjut dan implementasi praktis untuk menyempurnakan pendekatan dan mendorong kehidupan berdampingan secara harmonis dalam konteks agama yang beragam.