Penggunaan lahan melalui pendekatan spasial dengan karakteristik pemukiman tidak berpola atau tidak sesuai dengan RTRWK, sangat dimungkinkan menjadi faktor pendukung kontribusi kasus DBD. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan penggunaan lahan di Kecamatan Pontianak Tenggara dan menganalisis potensi kerawanan Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan pola penggunaan lahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah digitasi data citra satelit Google Earth menggunakan perangkat lunak ArcGIS, yang kemudian divalidasi dengan uji akurasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta penggunaan lahan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi 96,8%. Pola penggunaan lahan di Kecamatan Pontianak Tenggara didominasi oleh permukiman padat dan area hutan, dengan area perdagangan, jasa, dan pertanian yang lebih kecil. Hasil analisis menunjukkan bahwa permukiman padat, area sekitar perdagangan dan jasa, serta genangan air di area hutan dan pertanian berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama DBD. Penelitian ini menegaskan bahwa pemetaan penggunaan lahan dapat menjadi alat yang efektif untuk memprediksi risiko penyebaran DBD, dengan mengidentifikasi area-area yang be Oleh karena itu, peta penggunaan lahan yang telah tervalidasi secara spasial dapat dimanfaatkan sebagai alat penting dalam perencanaan mitigasi dan pengendalian penyakit berbasis lingkungan seperti DBD. rpotensi tinggi menjadi tempat perindukan nyamuk.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025