Penelitian ini bertujuan untuk membahas dinamika paradigma integrasi keilmuan pada 2 lembaga PTKIN yaitu di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kedua UIN ini memiliki konsep integrasi keilmuan yang berbeda dalam merespons tantangan akademik dan sosial di era modern. Fokus dari penelitian ini pada analisis mendalam mengenai bagaimana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dengan ilmu pengetahuan modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan mengandalkan tinjauan literatur dari berbagai sumber seperti buku dan karya ilmiah. Hasil utama dari riset ini memperlihatkan bahwa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga menerapkan model integrasi interkonektif, sebuah konsep yang dicetuskan oleh Amin Abdullah, yang dikenal dengan istilah "jaring laba-laba" dalam kerangka integrasi ilmu. Sementara itu, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menerapkan esensi paradigma ilmu dengan menggunakan konsep 'pohon ilmu'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang mengadopsi model 'pohon ilmu' untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan, yang mana model ini sangat kuat di bagian dasar dari ilmu pengetahuan.Namun model integrasi ini masih ada kekurangan dari segi filosofis. Dan juga metode integrasi ilmu yang di pakai masih tergolong islamisasi ilmu pengetahuan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025