Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Qur'an Story Telling Method to Improve Children's Arabic Language in Muhammadiyah 07 Integrated Elementary School Pekanbaru Maya, Eka Rinor; Yasin, Arbi
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to explore the efficiency of narrative style/story telling of the Qur'an to support the improvement of students' Arabic vocabulary and also improve children's social behavior through stories conveyed through learning. This study used a random sampling technique with a sample of ten (10) students from SD Muhammadiyah 07 Terpadu Pekanbaru, by combining quantitative and qualitative methods. The data sources are from the results of observations, interviews, documentation, and learning stages I-IV, as well as the results of Classroom Action Research (CAR) using the Kurt Lewin model (1946). The findings of the study indicate that students at SD Muhammadiyah 07 Terpadu Pekanbaru Arabic through story telling stories from the Qur'an can significantly improve children's Arabic, namely the increase in mufrad or Arabic vocabulary. And the latest findings in this study are that story telling stories from the Qur'an can improve social attitudes and behavior, empathy, and cognitive growth of students of SD Muhammadiyah 07 Terpadu class III Pekanbaru based on the characteristics of the Prophet such as Siddiq, Amanah, Fathanah and Tabligh and moral values in the story such as being patient, always praying and thinking well
Kajian Konseptual dan Aplikasi Moderasi Beragama dalam Al-Qur’an Rizal, Syamsul; Yasin, Arbi
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 21 No 02 (2024): Jurnal Al-Mutharahah : Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v21i02.1225

Abstract

Abstract This study aims to understand the concept of moderation in the perspective of the Qur'an. In this study focuses on analyzing certain verses in the Qur'an that lead to the concept of moderation (wasathiyah) and understand its implications in various aspects of life. This research method involves the approach of analyzing the text of the Qur'an by using the approach of tafsir, taking the opinions of scholars and in-depth study of literature. The results show that the concept of moderation in the Qur'an is not only limited to aspects of ritual worship, but also extends into the moral, social, and political spheres. The Qur'an emphasizes the importance of being in the middle, avoiding extremism, and developing justice and wisdom in various aspects of human life. This research contributes to a broader understanding of the values and principles of moderation in Islam, in line with the perspective of the Qur'an. The implications of the findings of this study are expected to be the basis for the development of thinking and the implementation of moderation in the context of everyday life, which is in line with the teachings of the Qur'an. Keywords: Al-Qur'an, Tafsir, religious moderation Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep moderasi dalam perspektif Al-Qur'an. Dalam penelitian ini memfokuskan dalam menganalisis ayat-ayat tertentu dalam al-Qur'an yang mengarahkan pada konsep moderasi (wasathiyah) serta memahami implikasinya dalam berbagai aspek kehidupan. Metode penelitian ini melibatkan pendekatan analisis teks Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan tafsir, mengambil pendapat para ulama dan studi literature yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep moderasi dalam al-Qur'an tidak hanya terbatas pada aspek ibadah ritual, tetapi juga merentang ke dalam bidang akhlak, sosial, dan politik. Al-Qur'an menekankan pentingnya sikap tengah-tengah, menghindari ekstremisme, dan mengembangkan keadilan serta kebijaksanaan dalam berbagai unsur kehidupan manusia. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih luas terkait nilai dan prinsip moderasi dalam Agama Islam, sejalan dengan perspektif al-Qur'an. Implikasi temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan pemikiran dan implementasi moderasi dalam konteks kehidupan sehari-hari, yang sejalan dengan ajaran Al-Qur'an. Kata kunci: Al-Qur’an, Tafsir, Moderasi Beragama
Integrasi Islam dan Sains di Universitas Islam Internasional Malaysia dan Islamabad Husin, Malik; Yusrianto, Edi; Yasin, Arbi
Indonesian Journal of Islamic Educational Management Vol 8, No 1 (2025): IJIEM
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ijiem.v8i1.37036

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the integration between Islam and science within the higher education curricula of two prominent institutions: the International Islamic University Malaysia (IIUM) and a higher education institution in Islamabad. Using a qualitative approach with a comparative case study method, data were collected through document analysis, semi-structured interviews with faculty and curriculum developers, and classroom observations. The findings reveal that IIUM adopts a holistic approach through the concept of the Islamization of Knowledge, while the Islamabad institution emphasizes the connection between scientific discoveries and Islamic values by strengthening ethics-based curricula. Although both institutions demonstrate a strong commitment to integration, they face challenges such as secular paradigm resistance, limited resources, and the lack of systematically supportive literature. The implications of this study highlight the importance of collaborative curriculum design involving scientists and Islamic scholars, as well as the development of practical integrative models to ensure Islamic higher education produces both competent and ethically grounded scholars
Dinamika Paradigma Integrasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Riviana, Natta; Yusrianto, Edi; Yasin, Arbi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.26711

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas dinamika paradigma integrasi keilmuan pada 2 lembaga PTKIN yaitu di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kedua UIN ini memiliki konsep integrasi keilmuan yang berbeda dalam merespons tantangan akademik dan sosial di era modern. Fokus dari penelitian ini pada analisis mendalam mengenai bagaimana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dengan ilmu pengetahuan modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan mengandalkan tinjauan literatur dari berbagai sumber seperti buku dan karya ilmiah. Hasil utama dari riset ini memperlihatkan bahwa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga menerapkan model integrasi interkonektif, sebuah konsep yang dicetuskan oleh Amin Abdullah, yang dikenal dengan istilah "jaring laba-laba" dalam kerangka integrasi ilmu. Sementara itu, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menerapkan esensi paradigma ilmu dengan menggunakan konsep 'pohon ilmu'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang mengadopsi model 'pohon ilmu' untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan, yang mana model ini sangat kuat di bagian dasar dari ilmu pengetahuan.Namun model integrasi ini masih ada kekurangan dari segi filosofis. Dan juga metode integrasi ilmu yang di pakai masih tergolong islamisasi ilmu pengetahuan.
Penerapan Integrasi Ilmu dalam Perspektif Paradigma Re-Integrasi Keilmuan di UIN Syahid Jakarta dan Sel-Cemara Keilmuan Uin Alauddin Makasar Rizal, Syamsul; Yusrianto, Edi; Yasin, Arbi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28157

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan integrasi ilmu dalam perspektif paradigma re-integrasi keilmuan di dua institusi pendidikan tinggi Islam di Indonesia, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis isi terhadap berbagai literatur yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerapkan integrasi ilmu melalui paradigma terbuka dan dialogis, dengan menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum dalam sistem akademik dan kurikulum berbasis nilai-nilai transendental. Sementara itu, UIN Alauddin Makassar mengembangkan konsep Sel-Cemara Keilmuan yang menggambarkan struktur integrasi ilmu secara filosofis melalui metafora pohon cemara, mulai dari akar spiritualitas hingga buah berupa aplikasi ilmu. Keduanya menghadapi tantangan dalam implementasi menyeluruh, seperti keterbatasan literasi integratif di kalangan sivitas akademika dan kurangnya kelembagaan khusus yang mengawal pelaksanaan integrasi keilmuan secara konsisten.
Penguatan Integrasi Ilmu dalam Perspektif Paradigma Wahdatul ‘Ulum Keilmuan UIN Sumatera Utara dan Model Bahtera Ilmu UIN Raden Lampung Yusrah, Yusrah; Yusrianto, Edi; Yasin, Arbi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28295

Abstract

Salah satu upaya signifikan untuk membangun sistem pendidikan yang komprehensif dan up to date dengan tren masa kini adalah integrasi ilmu pengetahuan dalam kerangka pendidikan tinggi Islam. Dua strategi peningkatan integrasi ilmu pengetahuan yang dipraktikkan di UIN Raden Intan Lampung dan UIN Sumatera Utara dibahas dalam artikel ini. Menurut Paradigma Wahdatul 'Ulum yang diciptakan UIN Sumatera Utara, ilmu agama dan ilmu global harus dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh karena semua informasi bersumber dari satu sumber yaitu Tuhan. Sedangkan UIN Raden Intan Lampung memilih Model Bahtera Pengetahuan yang menggunakan metafora bahtera yang mengarungi lautan ilmu berdasarkan prinsip dan etika Islam untuk menjelaskan integrasi ilmu pengetahuan. Wawancara, observasi, dan dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi studi kasus di kedua kampus tersebut. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun metode yang digunakan kedua model berbeda, keduanya bertujuan untuk meningkatkan integrasi pengetahuan dan menghasilkan lulusan yang tidak hanya berbakat secara intelektual tetapi juga bermoral tinggi. Menurut penelitian ini, kedua pendekatan tersebut dapat berjalan beriringan dan lebih sering digunakan untuk menciptakan pendidikan Islam yang lebih aplikatif dan terintegrasi.
Pengaruh Intensitas Pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an terhadap Akhlak dan Kedisiplinan Santri Madrasah ‘Aliyah Darussakinah Batu Bersurat Gusrizal, Muhammad; Ma’ali, Dasman Yahya; Yasin, Arbi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.29164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intensitas pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an terhadap akhlak dan kedisiplinan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik analisis statistik berupa uji validitas, reliabilitas, normalitas, korelasi Pearson, linieritas, regresi linier, serta koefisien determinasi. Subjek penelitian terdiri dari siswa madrasah yang mengikuti program tahfizh secara intensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh instrumen penelitian valid dan reliabel. Uji korelasi menunjukkan hubungan positif yang kuat antara intensitas tahfizh dengan akhlak (r = 0,687) dan kedisiplinan siswa (r = 0,679), keduanya signifikan pada p < 0,001. Uji regresi linier menghasilkan persamaan Y₁ = 6,471 + 0,677X untuk akhlak, dan Y₂ = 4,581 + 0,735X untuk kedisiplinan, dengan pengaruh signifikan dan model hubungan linier murni. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa intensitas tahfizh menjelaskan 47,1% variasi akhlak dan 46,2% variasi kedisiplinan. Temuan ini mengindikasikan bahwa pembelajaran Tahfizh Al-Qur’an tidak hanya memperkuat aspek kognitif keagamaan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembentukan karakter siswa. Oleh karena itu, integrasi program tahfizh dalam kurikulum madrasah perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya pendidikan karakter Islam yang holistik
Seyyed Hossein Nasr's Unity Concept: A Study of the Relationship between Science and Islam Hulawa, Djeprin Ersen; Yasin, Arbi; Alwizar, Alwizar
AL-FIKRA Vol 22, No 2 (2023): Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/af.v22i2.22348

Abstract

AbstractThis research is motivated by the desire to dig deeper into the content of esotericism in the building of the integration of science and religion (Islam) from the perspective of Seyyed Hossein Nasr (hereinafter referred to as Nasr) because the patterns and models of the integration of science and Islam implemented in various universities today are more exoteric in appearance. stand out on the aspect of identity alone. The formulation of the research problem is how is the concept of integration of science and Islam from the perspective of Nasr. This research method is a literature study by prioritizing documentation techniques as a data collection tool. The researcher tracked various references of literature relevant to the theme of the study and found more than 50 pieces of literature sourced from various journals, books, and other references published at least in the last 10 years. Based on the research results, it is concluded that Nasr with his esoteric concept places the principle of unity (Tawhid) as the pinnacle of integration where science and Islam are closely attached to the same origin traditionKeyword: Unity, integration of science and Islam, Seyyed Hossein Nasr AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi kehendak untuk menggali lebih dalam kandungan esoterisme pada bangunan integrasi sains dan agama (Islam) persepktif Seyyed Hossein Nasr (selanjutnya disebut Nasr), sebab pola dan model integrasi sains dan Islam yang diimplementasikan di berbagai Perguruan Tinggi dewasa ini lebih bersifat eksoteris yang tampak mononjol pada aspek identitasnya saja. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana konsep integrasi sains dan Islam perspektif Nasr? Metode penelitian ini adalah studi pustaka dengan mengedepankan teknik dokumementasi sebagai alat pengumpul data. Peneliti melakukan pelacakan berbagai referensi kepustakaan yang relevan dengan tema kajian dan menemukan lebih dari 50 literatur yang bersumber dari berbagai jurnal, buku, dan referensi lainnya yang terbit minimal 10 tahun terakhir. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa Nasr dengan konsep esoteric-nya menempatkan prinsip unitas (Tauhid) sebagai puncak integrasi di mana antara sains dan Islam melekat erat dalam tradisi asal yang sama. Kata kunci: Unitas, integrasi sains dan Islam, Seyyed Hossein Nasr
Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Fitrah dalam Mengenal Allah Arfan, Surya; Yasin, Arbi
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 21 No 02 (2024): Jurnal Al-Mutharahah : Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v21i02.1222

Abstract

Artikel ini membahas tentang pentingnya pembelajaran anak usia dini yang berbasis fitrah dalam mengenal Allah. Fitrah, sebagai potensi dasar manusia yang suci dan cenderung kepada kebenaran, menjadi landasan utama dalam membentuk pemahaman tauhid sejak dini. Konsep fitrah ini disebutkan dalam Al-Qur'an, khususnya Surah Ar-Rum ayat 30, yang menyatakan bahwa manusia diciptakan sesuai ajaran Islam. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak dan memperhatikan tahap perkembangannya akan memaksimalkan potensi fitrah tersebut.Metode pembelajaran yang digunakan haruslah menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini, seperti bermain, bernyanyi, dan bercerita. Melalui metode-metode tersebut, anak diajak untuk mengenal Allah melalui ciptaan-Nya, merasakan kasih sayang Allah dalam setiap aspek kehidupan, dan meneladani sifat-sifat Allah. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan fitrah manusia dan Pendidikan anak usia dini , serta buku-buku dan jurnal ilmiah yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam tentang penerapan pembelajaran berbasis fitrah dalam mengenalkan Allah pada anak usia dini. Pembelajaran Anak Usia Dini Berbaisis Fitrah ini diharapkan berdampak positif terhadap perkembangan spiritual anak, menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, dan membentuk akhlak mulia
Capaian Peradaban Islam pada Masa Khulafaurrasyidin Abu Bakar As-Shiddiq Ridho, Muhamad; Yasin, Arbi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peradaban Islam pada masa Abu Bakar As-Shidiq merupakan periode penting dalam sejarah Islam, yang membentuk dasar bagi perkembangan Islam yang kuat dan berkelanjutan. Kita akan menjelajahi pencapaian-pencapaian signifikan yang dicapai oleh Abu Bakar As-Shidiq selama masa kepemimpinannya sebagai khalifah pertama umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW Sebelum dipimpin khalifah umat islam di pimpin seorang Rasullulah utusan allah yang bernama Nabi Muhammad SAW Sebelum nabi lahir, di arab memiliki kepercayaan yang beraneka ragam dan bisa di katakan Jaman Jahiliah. setelah nabi muhammad lahir baru kehidupan pendudukan arab mulai berubah sesuai ajaran al-quran. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW baru di sebut masa kepemimpinan periode Khulafa ar Rasyidin, dimana khalifa pertama bernama Abu Bakar Ash Shiddiq yang lahir pada 573 M dan meninggal pada 23 Jumadil Akhir 13H/634M. Abu Bakar Ash Shiddiq merupakan sahabat nabi, selama masa kepemimpinannya banyak orang arab kembali ke agama sebelumnya (murtad) serta banyak yang mengaku sebagai nabi dan tidak membayar zakat. khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq bermusyawarah dengan para pemimpin Muhajirin dan Ansar tentang keberangkatan mereka ke utara. Pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq juga pendidikan sangat diperhatikan. Jurnal ini menggunakan metode penelitian sejarah (historis) untuk mencari, mengumpulkan, membuktikan, menafsirkan, serta menyajikan hasil rekonstruksi imajinatif masa lampau sesuai dengan jejak- jejaknya.