Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan individu yang berpengaruh terhadap produktivitas, kualitas hidup, serta hubungan sosial. Dalam konteks ini, pendekatan psikoterapi menjadi metode yang efektif untuk membantu individu mengelola gangguan mental dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Artikel ini menyoroti peran psikoterapi berbasis syukur sebagai alternatif yang potensial dalam meningkatkan kesehatan mental. Psikoterapi syukur merupakan suatu intervensi psikologis yang memfokuskan pada pengembangan sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari, yang terbukti dapat meningkatkan emosi positif, mengurangi stres, serta memperbaiki hubungan interpersonal. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka yang mengkaji berbagai literatur ilmiah tentang hubungan antara rasa syukur dan kesehatan mental. Hasil kajian menunjukkan bahwa individu yang memiliki tingkat syukur tinggi cenderung lebih optimis, memiliki harga diri yang lebih baik, dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup. Selain itu, latihan syukur yang dilakukan secara rutin, seperti menulis jurnal syukur atau mengungkapkan terima kasih, mampu memengaruhi perubahan positif dalam struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan emosi dan kesejahteraan. Dalam praktik psikoterapi, pendekatan syukur dapat diintegrasikan dengan teknik lain seperti terapi kognitif-perilaku (CBT) atau mindfulness untuk hasil yang lebih optimal. Psikoterapi berbasis syukur layak dipertimbangkan sebagai strategi intervensi dalam praktik kesehatan mental, baik secara individual maupun kelompok, serta dapat diaplikasikan oleh profesional kesehatan jiwa sebagai bagian dari terapi holistik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025