Globalisasi membawa dampak besar terhadap keberlangsungan budaya lokal, termasuk budaya Suku Dayak di Kalimantan. Modernisasi dan perkembangan teknologi mempengaruhi cara hidup masyarakat Dayak, terutama generasi muda, yang mulai mengalami pergeseran nilai dan budaya. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk mempertahankan kearifan lokal agar tidak tergerus oleh arus globalisasi. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah konseling multibudaya. Konseling ini berperan dalam membantu individu memahami, menghargai, dan mempertahankan budaya lokal mereka di tengah perubahan sosial. Dengan pendekatan berbasis budaya, konseling multibudaya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Dayak terhadap pentingnya melestarikan nilai-nilai tradisional. Artikel ini membahas pengaruh globalisasi terhadap kearifan lokal Suku Dayak, tantangan yang mereka hadapi, serta strategi konseling multibudaya dalam mempertahankan budaya mereka. Metode penulisan dalam penelitian ini menggunakan metode Literature. Hasil kajian menunjukkan bahwa konseling multibudaya dapat menjadi solusi dalam menjaga identitas budaya Dayak dengan menanamkan rasa bangga terhadap budaya lokal, membangun toleransi, dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Copyrights © 2025