Gorga, sebagai seni ukir dan lukis tradisional masyarakat Batak Toba, bukan hanya merupakan elemen estetika arsitektur Rumah Bolon, tetapi juga mengandung makna simbolik yang mencerminkan nilai-nilai kedamaian dan kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna filosofis gorga dalam konteks kearifan lokal Batak Toba, khususnya dalam struktur dan fungsi Rumah Bolon. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode etnografi simbolik, data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi di wilayah Samosir dan Balige. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif dan warna gorga berfungsi sebagai simbol spiritual, sosial, dan kosmologis yang merepresentasikan nilai Dalihan Na Tolu, keharmonisan hidup, serta hubungan manusia dengan alam dan leluhur. Gorga juga menjadi media komunikasi antargenerasi yang sarat pesan moral dan spiritual. Namun, modernisasi menghadirkan tantangan terhadap pelestarian nilai-nilai di balik gorga. Oleh karena itu, diperlukan upaya pelestarian tidak hanya pada bentuk fisiknya, tetapi juga pada pemaknaan filosofis yang terkandung di dalamnya sebagai warisan budaya yang hidup.
Copyrights © 2025