Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendekatan intertekstualitas yang digunakan oleh Muhammad Izzat Darwazah (1887–1984) dalam menafsirkan Al-Qur'an, khususnya melalui metode tafsir nuzuli yang mengedepankan aspek kronologis pewahyuan (tartīb al-nuzūl) dan analisis konteks teks (siyāq). Dalam metode ini, Darwazah tidak hanya memaknai ayat-ayat Al-Qur'an secara literal, tetapi juga mengaitkannya dengan dinamika sosial, politik, dan budaya masyarakat Arab pada masa Nabi Muhammad. Pendekatan intertekstual yang ia terapkan melibatkan hubungan antara teks Al-Qur'an dengan hadis, sirah nabawiyah, serta sumber-sumber sejarah lainnya, guna menggali makna yang lebih kontekstual dan aplikatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-hermeneutis dengan analisis isi terhadap karya-karya tafsir utama Darwazah, khususnya al-Tafsīr al-Ḥadīs. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun pendekatan Darwazah mampu memberikan pemahaman yang mendalam terhadap realitas pewahyuan, fokus yang terlalu dominan pada aspek historis berpotensi mengurangi penekanan terhadap nilai-nilai universal dan transendental Al-Qur'an. Oleh karena itu, diperlukan upaya integratif untuk menyeimbangkan antara dimensi kontekstual dan spiritual dalam penafsiran. Hasil studi ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan metodologi tafsir kontemporer yang responsif terhadap tantangan zaman, namun tetap berpegang pada substansi ajaran Al-Qur’an.
Copyrights © 2025