Pemberdayaan masyarakat desa melalui penguatan agribisnis menjadi strategi penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dengan fokus pada penguatan kapasitas KWT Dewi Sri sebagai agen penggerak pertanian rumah tangga. Permasalahan utama yang dihadapi KWT adalah kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan, minimnya pengetahuan kelembagaan, serta minimnya penggunaan teknologi dalam pemasaran hasil tani. Pendekatan yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan, praktik budidaya sayuran organik, pembuatan pupuk organik, pengolahan hasil panen, serta digitalisasi pemasaran. Produk hasil olahan seperti mie bayam, mie pakcoy, dan teh bunga telang dipasarkan dengan merek “MiTeWe” melalui media sosial dan platform e-commerce . Hasil kegiatan menunjukkan bahwa intervensi berbasis praktik mampu meningkatkan kesadaran kelembagaan, keterampilan agribisnis, serta kemandirian ekonomi anggota KWT. Kegiatan ini memberikan gambaran bahwa pemberdayaan berbasis komunitas perempuan, jika didukung dengan pendekatan edukatif dan teknologi yang tepat guna, dapat menjadi solusi dalam mengoptimalkan potensi lokal dan menciptakan sistem agribisnis desa yang produktif, inklusif, dan berdaya saing.
Copyrights © 2025