Kekerasan seksual di Indonesia terus meningkat dan menjadi masalah sosial yang serius. Selain dampak fisik dan psikologis, korban sering mengalami pelabelan negatif dari lingkungan sekitar seperti teman, sekolah, dan tetangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pelabelan negatif yang dialami korban kekerasan seksual serta dampaknya terhadap masa depan korban dalam aspek pendidikan, sosial, dan psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melibatkan 100 responden korban kekerasan seksual di wilayah Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% korban menerima pelabelan negatif seperti “anak nakal” atau “penggoda”. Pelabelan ini berdampak besar: secara pendidikan korban mengalami penurunan prestasi bahkan putus sekolah; secara sosial, mereka dikucilkan dan menarik diri; secara psikologis, korban mengalami kecemasan, rasa malu, dan trauma berkepanjangan yang dalam beberapa kasus berujung pada percobaan bunuh diri. Lingkungan seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting, baik sebagai pendukung maupun pemberi stigma. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelabelan negatif memperparah kondisi korban dan menghambat pemulihan mereka. Pendekatan empati dan dukungan lingkungan sangat dibutuhkan untuk menciptakan ruang aman bagi korban kekerasan seksual.
Copyrights © 2025