Pada perkembangan dan kemajuan dalam dunia minyak dan gas yang semakin pesat, pemilihan material dan penyambungan pada material tidak bisa dilepaskan. Dengan demikian, pemilihan material dan metode pengelasan pipa penyalur minyak dan gas bumi harus mengacu pada standar yang ada. Proses perlakuan panas quenching merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan sifat mekanik material logam, khususnya pada kekuatan bending. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan bending material dalam kondisi raw material dan setelah melalui proses quenching. Pengujian dilakukan pada dua jenis pembebanan, yaitu root bend dan face bend. Hasil pengujian menunjukkan bahwa material yang telah mengalami proses quenching memiliki nilai kekuatan bending yang lebih tinggi, masing-masing sebesar 1377,41 MPa untuk root bend dan 1339,43 MPa untuk face bend, dibandingkan dengan raw material yang memiliki kekuatan 1110,63 MPa dan 1141,67 MPa. Peningkatan ini menandakan bahwa proses quenching mampu meningkatkan ketahanan material terhadap beban lentur, baik pada sisi akar maupun permukaan spesimen. Fenomena ini diduga disebabkan oleh terbentuknya struktur martensit yang lebih keras dan padat akibat pendinginan cepat selama proses quenching. Temuan ini sejalan dengan berbagai literatur ilmiah yang menunjukkan bahwa transformasi mikrostruktur menjadi martensit berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kekuatan mekanik material.
Copyrights © 2024