Penelitian ini menganalisis strategi framing yang diterapkan oleh Ustadz Ajir Ubaidillah dalam menghadirkan kontra narasi terhadap stigmatisasi amalan Islam tradisional yang sering dianggap bid‘ah di media sosial, khususnya Instagram. Stigmatisasi ini menciptakan polarisasi internal di kalangan umat Islam, yang berdampak negatif pada persatuan umat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana Ustadz Ajir membangun narasi yang moderat dan inklusif untuk meredam polarisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis framing berdasarkan teori Robert N. Entman yang mencakup empat elemen: define problems, diagnose causes, make moral judgments, dan treatment recommendation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ustadz Ajir menggunakan pendekatan dakwah yang berbasis pada pandangan ulama salaf yang kredibel, moderasi Islam, serta visualisasi yang menarik untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang inklusif dan mudah dipahami oleh audiens muda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dakwah digital melalui Instagram berperan penting dalam mengatasi polarisasi umat Islam dan memperkuat kohesi sosial dengan mengedepankan pemahaman agama yang lebih moderat dan kontekstual.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025