Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 70/PUU-XXI/2024 terkait batas usia calon kepala daerah menjadi sorotan media dikarenakan berdampak pada pencalonan Kaesang Pangarep. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana Kompas.com dan Tempo.co membingkai pemberitaan terkait isu tersebut. Penelitian menggunakan teori framing Robert N. Entman dengan empat element analisis: pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, penilaian moral, serta rekomendasi penyelesaian masalah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis terhadap delapan berita dengan kurun waktu satu minggu semenjak putusan disahkan, dengan masing-masing empat dari Kompas.com dan Tempo.co. hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com lebih menonjolkan pendapat ahli serta aspek kepatuhan hukum, sementara Tempo.co fokus pada respon masyarakat melalui aksi demonstrasi terhadap upaya DPR mengubah putusan. Meskipun kedua media mendukung keputusan MK, cara pembingkaian mereka berbeda dan mencerminkan orientasi ideologis masing-masing. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur framing media di Indonesia dengan menunjukkan bagaimana media membentuk persepsi publik dalam isu hukum dan politik.. The Constitutional Court MK Decision No 70PUUXXI2024 on the age limit for regional head candidates became a prominent issue in the media due to its impact on Kaesang Pangareps potential candidacy This study aims to examine how Kompascom and Tempoco framed news coverage related to the decision The research uses Robert N Entmans framing theory which includes four elements problem definition causal interpretation moral evaluation and treatment recommendation A qualitative method was applied by analyzing eight news articlesfour from each media outlet The findings show that Kompascom emphasized expert opinions and legal compliance with the courts decision while Tempoco highlighted public demonstrations in response to the parliaments attempt to overturn the ruling Although both media outlets supported the Constitutional Courts decision their framing differed reflecting their respective ideological orientations This study contributes to the media framing literature in Indonesia by illustrating how the press shapes public perception on legal and political issues.
Copyrights © 2025