Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis motivasi transendensi diri dalam manajemen pendidikan Islam. Motivasi adalah seperangkat kekuatan energik yang timbul di dalam dan di luar diriĀ karyawan, yang mempertimbangkan intensitas, menentukan arah dan kesinambungan usaha seseorang untuk mencapai tujuan, dan sebagai suatu proses yang menyebabkan usaha yang berkaitan dengan pekerjaan itu berhasil. Peranan manajemen tidak dapat dipisahkan dari sumber daya manusia, karena manusia merupakan subyek dari segala pekerjaan dan tugas yang diciptakan oleh manusia. Sebaliknya proses dan hasil kerja manusia ditentukan oleh kemauan bekerja. Perilaku motivasi akan lebih efektif bila tujuannya jelas, dapat dicapai, dan memenuhi kebutuhan orang yang termotivasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan metode kualitatif merupakan pendekatan berupa pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data. Motif transendensi diri dalam manajemen pendidikan Islam membawa arah yang lebih dalam dan bermakna dalam proses pendidikan. Dengan kata lain, hal ini membimbing individu untuk melampaui kepentingan pribadinya dan berkontribusi pada kesejahteraan orang lain, yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Penerapan konsep transendensi diri dalamĀ lembaga pendidikan, khususnya dalam konteks pendidikan Islam, memungkinkan individu (baik peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan lainnya) mengatasi kepentingan pribadi dan egonya sendiri serta mengejar tujuannya sendiri diartikan sebagai upaya untuk mendorong orang agar berprestasi. Misalnya tujuan yang lebih luhur seperti mendekatkan diri kepada Tuhan, mengabdi pada masyarakat, dan berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat
Copyrights © 2025