Antosianin merupakan salah satu zat aktif yang dapat diformulasikan dalam sediaan krim. Namun antosianin memiliki kestabilan yang sering berubah ubah. Untuk itu antosianin diformulasikan ke dalam bentuk niosom untuk meningkatkan kestabilan antosianin di dalam stratum korneum serta dibuatlah dalam sediaan krim dengan penambahan skin lipid matriks_2026 yang digunakan sebagai basis krim serta memiliki aktivitas sebagai emulgator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Skin lipid matriks_2026 terhadap stabilitas fisik dan laju pelepasan krim niosom antosianin secara in vitro. Metode penelitian ini diawali dengan pembuatan niosom menggunakan metode injeksi pelarut etanol kemudian dilakukan karakterisasi meliputi ukuran partikel menggunakan Particle Size Analyzer (PSA) dan persen efisiensi penjerapan (%EP). Niosom Antosianin diformulasikan ke dalam bentuk krim dan dilakukan evaluasi fisik serta uji penetrasi menggunakan metode difusi franz. Hasil penelitian menunjukkan karakterisasi F1, F2, dan F3 secara berturut-turut yaitu persen efisiensi penjerapan sebesar 67,16%, 93,66%, dan 100% dengan ukuran partikel sebesar 205,5 nm, 157 nm, 257 nm serta indeks polidispersitas sebesar 0,235, 0,195, dan 0,355. Ketiga formula krim memenuhi persyaratan evaluasi fisik sediaan krim yang baik. Hasil uji penetrasi menunjukkan jumlah kumulatif antosianin yang terpenetrasi selama 24 jam untuk F1, F2, dan F3 secara berturut-turut adalah 199,835 μg/cm2, 306,0784 μg/cm2, dan 209,2437 μg/cm2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variasi konsentrasi antosianin yang digunakan dalam formula terhadap penetrasi krim niosom antosianin.
Copyrights © 2025