Claim Missing Document
Check
Articles

FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L) Terhadap BAKTERI Staphylococcusepidermidis dan Propionibacterium acnes PENYEBAB JERAWAT Thomas, Nur Ain; Abdulkadir, Widy Susanti; Mohi, Mega Agustiwi
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.831 KB) | DOI: 10.35799/pmj.2.1.2019.23610

Abstract

FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L) Terhadap BAKTERI Staphylococcusepidermidis dan Propionibacterium acnes PENYEBAB JERAWAT Nur Ain Thomas1), Widysusanti Abdulkadir1), Mega Agustiwi Mohi1) 1)Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan KesehatanUniversitas Negeri Gorontalo ABSTRACT Acne is a skin disease in the form of inflammation in the layer of polysebaseus triggered by the bacteria Staphyloccoccus epidermidis and Propionibacterium acnes. One plant that is empirically and based on scientific data has anti-acne properties is bitter melon (Momordica charantia L). In pare fruit extract contains flavonoids which are thought to be able to act as active compounds in the form of anti-acne. This study aims to formulate bitter melon extract as an anti-acne gel and determine the inhibition of bitter melon extract gel against acne-causing bacteria, namely Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acne. Pare fruit extract gel with 3 variations of extract concentration, namely 5%, 7.5% and 10%. Evaluation of gel preparations included organoleptic test, homogeneity, spreadability, pH, viscosity, and irritation test. Data analysis using Oneway ANOVA. Based on the results of the research conducted, it can be concluded that bitter fruit extract (Momordica charantia L) can be formulated as an anti-acne gel, and the preparation of bitter fruit extract gel (Momordica charantia L) at a concentration of 10% has a inhibition of 10 mm against Staphylococcus epidermidis and 7, 1 mm against the bacterium Propionibacterium acne which is included in the medium category. Keywords: Acne, Extract, Gel , Stahpylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes  ABSTRAK Jerawat merupakan penyakit kulit berupa peradangan pada lapisan polisebaseus yang dipicu oleh bakteri Staphyloccoccus epidermidis dan Propionibacterium acnes. Salah satu tanaman yang secara empiris dan berdasarkan data ilmiah memiliki khasiat antijerawat adalah buah pare (Momordica charantia L). Dalam ekstrak buah pare terkandung flavonoid yang diduga dapat berperan  sebagai senyawa aktif sedian antijerawat. Penelitian ini bertujuan untuk  memformulasikan ekstrak buah pare sebagai gel antijerawat dan menentukan daya hambat gel ekstrak buah pare terhadap bakteri penyebab jerawat yaitu Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Gel ekstrak buah pare dengan 3 variasi konsentrasi ekstrak yaitu 5%, 7,5% dan 10%. Evaluasi sediaan gel meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, pH, viskositas, dan uji iritasi.Analisis data menggunakan ANOVA Oneway. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah pare (Momordica charantia L) dapat diformulasikan sebagai gel antijerawat, dan sediaan gel ekstrak buah pare (Momordica charantia L) pada konsentrasi 10% mempunyai daya hambat 10 mm terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan 7,1 mm terhadap bakteri Propionibacterium acne yang termasuk dalam kategori sedang.Kata Kunci :Jerawat, Ekstrak Buah Pare, Gel, Stahpylococcus epidermidis, Propionibacterium acnes  
UJI IN VIVO EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TERIPANG LAUT (Holothuria Scabra) DALAM VARIASI DOSIS DENGAN PARAMETER SGPT TERHADAP HEWAN UJI YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS HEPATOTOKSIK Abdulkadir, Widy Susanti
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.433 KB) | DOI: 10.35799/pmj.2.1.2019.23609

Abstract

UJI IN VIVO EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK TERIPANG LAUT (Holothuria Scabra) DALAM VARIASI DOSIS  DENGAN PARAMETER SGPT TERHADAP HEWAN UJI YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS HEPATOTOKSIK Widy Susanti Abdulkadir1)1)Jurusan Farmasi, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRACT Sea cucumber sea as one of the sea animals that are efficacious as a remedy. The specialty of sea cucumber is to have the capacity to regenerate cells, so as to stimulate regenaration the cells of human tissue that had broken even decompose so that a recovered. The research is a research experiment using lab animals are in vivo. The purpose of this study to see the effects of hepatoprotektor of the provision of extracts of sea cucumber sea (Holothuria Scabra) in a variety of doses with parameters SGPT of test animals are induced paracetamol dose hepatotoxic.This study did Pharmacology and Toxicology laboratorium from mei until agustus 2017. Methodof  research using the extraction of sea cucumber sea of Holothuria Scabra the test is in vivo using mice are divided into six groups : group 1 the control of the negative (the Na. CMC 1 %), the two (extracts of sea cucumber sea 1000 mg / kg weight), a group of three (extracts of sea cucumber sea 750 mg / kg weight), a group of four (extracts of sea cucumber sea 500 mg / kg weight), a group of five control posititf (group kurkuma 2, 5 mg 25 g of the weight of mice), a group of six control paracetamol dose of 62, 5 mg/25 g weigth of mice). Analysis data in one way anova.The research, produce that the negative do not differ significantly with the two (1000 mg / kg weight) and the five groups kurkuma, 5 mg/25 g weight of mice). It is concluded that extracts of sea cucumber with a dose of 1000 mg / kg of weight had improved the sgpt to normal. Key words : Extract from sea cucumber, SGPT ABSTRAK Teripang laut sebagai salah satu jenis hewan laut yang berkhasiat sebagai obat. Keistimewaan teripang adalah memiliki kemampuan regenerasi sel yang tinggi, sehingga mampu merangsang regenerasi/pemulihan sel pada jaringan tubuh manusia yang telah rusak bahkan membusuk sehingga menjadi pulih kembali. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan hewan percobaan secara in vivo. Tujuan penelitian ini untuk melihat efek hepatoprotektor dari pemberian ekstrak teripang laut (Holothuria Scabra) dalam variasi dosis dengan parameter SGPT terhadap hewan uji yang diinduksi parasetamol dosis hepatotoksik.Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi-Toksikologi dari bulan Mei sampai Agustus 2017. Metode penelitian menggunakan hasil ekstraksi teripang laut jenis Holothuria Scabra yang di uji secara in vivo dengan menggunakan mencit yang dibagi dalam enam kelompok yaitu kelompok 1 kontrol negatif (kelompok Na. CMC 1%), kelompok 2 (ekstrak teripang laut 1000 mg/kg bb), kelompok 3 (ekstrak teripang laut 750 mg/kg bb), kelompok 4 (ekstrak teripang laut 500 mg/kg bb), kelompok 5 kontrol posititf (kelompok kurkuma 2,5 mg/ 25 g bb mencit), kelompok 6 kontrol parasetamol dosis 62,5 mg/25 g bb mencit). Analisis data menggunakan one way anova.Hasil Penelitian menghasilkan bahwa kelompok negatif tidak berbeda signifikan dengan kelompok 2 (1000 mg/kg BB) dan kelompok 5 kelompok kurkuma 2,5mg/25 gBB mencit). Hal ini menyimpulkan bahwa ekstrak teripang dengan dosis 1000 mg/ Kg BB mengalami perbaikan nilai sgpt mendekati normal.Kata kunci: Ekstrak teripang laut, SGPT
Efektifitas Suspensi Teripang Laut (Holothuria scabra) Terhadap Efek Hepatotoksik Akibat Dosis Toksik Parasetamol Pada Mencit Secara Histopatologi Abdulkadir , Widysusanti
Jurnal Entropi Vol 5, No 2, 2009
Publisher : Jurnal Entropi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.824 KB)

Abstract

Teripang laut (Holothuria sp) merupakan salah satu jenis binatang laut yang banyak terdapat di negara kita. Teripang laut sebagai salah satu jenis hewan laut yang dapat dimakan. Di Indonesia teripang telah dimanfaatkan sejak lama, terutama oleh masyarakat disekitar pantai sebagai bahan makanan. Untuk konsumsi pasaran internasional biasanya teripang diperdagangkan dalam bentuk daging dan kulit kering (Martoyo dkk, 2006). Telah diketahui bahwa pada saat ini terdapat ramuan tradisional yang banyak digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit hepatitis. Teripang laut adalah suatu biota laut yang mempunyai kemampuan dalam regenerasi sel dan menurut Dr. Pieter A.W Pattinama, RS PGI Cikini, Jakarta bahwa teripang dipakai untuk dapat memperbaiki sel-sel yang rusak. Di alam, regenerasi sel terjadi saat teripang menghindari musuh, lingkungannya tercemar dan kenaikan suhu air. Teripang laut kaya akan protein hingga 86% dan mampu melakukan regenerasi sel secara singkat dan dapat memperbaiki fungsi hati. Menurut Prapto Darsono, ahli achinodemata, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseonologi mengatakan belum banyak yang mengelolah teripang laut menjadi obat, dan hanya untuk komoditi ekspor, karena itulah penelitian obat alami berbahan teripang dari bahari Indonesia harus dimulai dari sekarang. Menurut William Aditeja, seorang ahli pengobatan cina di Jakarta bahwa manfaat teripang laut dapat mengobati sirosis hati yang dapat menyebabkan organ mengeras dan membengkak. Sudah banyak penelitian yang membuktikan keampuhan teripang dalam uji praklinis, penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Retno Murwani dari Universitas Diponegoro yang telah membuktikan bahwa teripang laut mempunyai aktifitas sebagai antikanker (Trubus, 2006). Berdasarkan dari data-data di atas maka perlu dilakukan penelitian apakah teripang laut asal Indonesia khususnya Makassar mempunyai efektifitas yang sama bila digunakan sebagai efek terhadap hepatotoksik yang disebabkan oleh parasetamol.
UJI EFEKANTIINFLAMASI EKSTRAKETANOL BUNGA ROSELA(HIBISCUS sabdariffa Linn.)PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Abdulkadir , Widy Susanti; Polontalo, Febriyanti
Jurnal Health and Sport Vol 3, No 2, 2011
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16811.122 KB)

Abstract

An antiinflamatory effect test ofroselaflowers (hibiscus sabdwiffa Linn.) on male rats (Rattus norvegicus)had been carried out. The aim ofthis research is to assay anti-inflamatory effect of rosela extract flowers based on the reduction volume of legs edema inmale rats which induced with albumin 15 male rats divided into 5 groups and each group consisted of 3 rats. control group was given Na-CMC 1% w/v, 2nd ,3\'d and 4 groups were given rosela extract. flowers each 2,5% w/v, 5% w/v and 7,5% respsctively and 5th group was given natrium diclofenac suspension as psitive control. All treatment were given orally with dosage 5 mL/400g body weight. Legs of male rats was signed and measured as first volume using platysmometer, one hour later 0,2 mL albumin sohrtion 1% v/v wasinjected by intraplantary into legs of male rats to induce inflammation and measured as edema volume.Measurement of legs volume was conduct 3 hours with interval 30 minutes. The resrlts showed that all the concentration ofrosella extract flowers were reduced the edema volum, the effect ofreduction edema volume rosela extract flowers 7,5% w/v better than the effect of diclofenac suspension statifically.
GAMBARAN PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI OBAT BAGI PASIEN PENGGUNA PRODUKANTASIDA DI APOTIK KOTA GORONTALO Abdulkadir S.Si M.SiApt, Widysusanti
Jurnal Health and Sport Vol 2, No 1, 2011
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6124.499 KB)

Abstract

PIO (pelayanan informasi obat) adalah kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini oleh apoteker kepada pasien masyarakat maupun pihak yang memerlukan.Tujuan dari penelitian ini untuk melihat bagaimana pelayanan farmasi di apotik-apotik tersebar di kota Gorontalo. Apakah apoteker di apotik telah memberikan pelayanan farmasi klinik pada pasien dan masyarakat yang membutuhkan khususnya bagi pasien pengguna produk antasida. Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, data primer dikumpulkan dengan menggunakan angket Angket disebarkan kepada pasien disetiap apotik di kota Gorontalo. Penelitian deskripsi dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel seadanya (accidental sampling).
STANDARISASI PARAMETER SPESIFIK EKSTRAK METANOL BIJI KEBIUL (CAESALPINIA BONDUC L.) SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT HERBAL TERSTANDAR Mustapa, Mohammad Adam; Abdulkadir, Widy Susanti; Halid, Indriany Femina
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 2, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3731/jsscr.v2i1.4209

Abstract

The determination of specific parameters standardization of knicker nut (Caesalpinia BonducL.) methanol extract as the standardized herbal medicine raw materials has been carried out to ensure the quality improvement of traditional medicines and the efficacy of the plant. The purpose of this research is to determine the specific parameters of knicker nut extract so that it can be consumed as herbal medicines that have been scientifically tested. The knicker nut extract was obtained from the extraction employing the maceration method with methanol as the solvent. Specific parameters testing included extract identity, extract organoleptic, dissolved compound in certain solvents, along with extract chemical test. The results of extract identity testing show that the Latin name is CaesalpiniaBonducL. with the nut as the used part of the plant. The organoleptic test reveals that the plant is in the form of thick extract, blackish-brown in color, bitter, has pungent smell/typical smell of knicker nut, contains water-soluble compound of 10.33% with the standard deviation ±1.154707755, N-hexane-soluble compound of 3.33% with the standard deviation ±1.154707755, and methanol-soluble compound of 17.33% with the standard deviation ±3.511886957. Moreover, the flavonoids wavelengths are 382 nm (band I) and 262 nm (band II).
Analisis Manajemen Pengelolaan Logistik Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Instalasi Farmasi Widy Susanti Abdulkadir; Madania Madania; Teti S. Tuloli; Nur Rasdianah; Juliyanty Akuba
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 2, No 1 (2022): Januari-April 2022
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v2i1.11399

Abstract

Drug management is a set of optimally conducted activities related to the aspects of drug planning, procurement, storing, distribution, and extermination. This was done to achieve the proper drug amount, types, supply, maintenance, and medication. Earlier observstion revealed problems in managing pharmaceutical stock and consumables, where some of the stocks are empty. This qualitative descriptive research focus on identifying pharmaceutical logistic stock and health supplies comprising drug planning, procurement, storing, distribution, and extermination in the pharmaceutical unit of Gorontalo. The primary data were obtained from questionnaires based on technical guidance by the health ministry while the secondary were obtained from related documents. Based on the findings, the pharmaceutical stock planning and storing process at the pharmacy unit did not meet the health ministry standards, which is opposite to the procurement, distribution, and extermination process.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JANTUNG PISANG GOROHO (Musa acuminafe L.) DENGAN METODE 1,1-DIPHENYL-2-PICRYLHIDRAZYL (DPPH) Dr. Widysusanti abdulkadir S.Si.,M.Si.,Apt; Dr. Apt. Hamsidar Hasan S.Si.,M.Si; ading ading alamsyah
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 1, No 3 (2021): September-Desember 2021
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v1i3.11371

Abstract

Goroho banana (Musa acuminafe L.) has its own characteristics and is one of the local varieties of banana that is not widely known to people outside North Sulawesi. In addition, it is commonly used as an antioxidant. Antioxidants are substances that can improve the function of layers of blood vessels, inhibit blood platelet aggregation where it can stimulate the production of Nitric Oxide, which causes the relaxation of blood vessels and can reduce the sensitivity of Low-Density Lipoprotein (LDL) to the effects of free radicals. Therefore, this research aims to determine the chemical content and antioxidant activity of Goroho Banana (Musa acuminafe L.) by using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method. Besides, the extraction of samples is carried out by employing extraction graded with n-hexane, chloroform, ethyl acetate, and ethanol solvents. Findings reveal that Goroho banana (Musa acuminafe L.) peel extract contains Alkaloid and Flavonoid compounds. Meanwhile, the value of antioxidant activity indicates that the IC50 value for n-hexane, chloroform, ethyl acetate, and ethanol extracts are 6.38, 5.48, 5.11, 4.19 ug/ml, respectively. In conclusion, the IC50 value discloses that the antioxidant activity is in a strong category.
STUDI HEPATOPROTEKTOR GULMA SIAM (Chromolaena odorata) PADA TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Endah Nurrohwinta Djuwarno; Widysusanti Abdulkadir; Muhammad Taupik
Pharmasipha: Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol 4, No 2 (2020): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v4i2.4559

Abstract

Gulma siam (Kopasanda) merupakan jenis tumbuhan gulma dari famili Asteraceae yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang disebabkan oleh kandungan tinggi akan flavonoid dan adanya alkaloid, saponin, glikosida sianogenik, tanin dan asam fitat. Hati merupakan organ terbesar dan merupakan situs utama untuk metabolisme dan pengeluaran. Kerusakan hati dapat disebabkan paparan zat toksik (hepatotoksik) salah satunya parasetamol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol Chromolaena odorata terhadap penurunan enzim ALT dan AST pada mencit jantan yang diinduksi parasetamol serta konsentrasi optimalnya sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium, hewan coba mencit jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan jumlah 3 ekor setiap kelompok yang diinduksi ekstrak selama 7 hari, dan diberi parasetamol dosis toksik pada hari ke-8. Hari ke 1-7 kontrol positif diberi Curcuma Z dosis 1 mg, kontrol negatif diberi Na.Cmc 1%, dan setiap kelompok dosis 1,05, 1,47 dan 1,89 mg untuk mencit 30g. Mencit diambil darah selama 3 kali, sebelum pemberian ekstrak, hari ke-8 dan setelah pemberian pct untuk diukur kadar ALT dan AST. Uji statistik menggunakan One way Annova dengan pengujian LSD. Hasil uji menunjukkan ekstrak gulma siam dosis 35 mg, 49 mg dan 63 mg memiliki kadar rata-rata ALT 34,3 µL, 36 µL, 28,3 µL dan AST 73 µL, 76,67 µL, 55 µL. Kesimpulannya ekstrak etanol 70% Chromolaena odorata memiliki hepatoprotektor dengan konsentrasi paling efektif yaitu pada 1,89 mg dengan rerata ALT 28,3 µL dan AST 55 µL.
Efek Pra Klinik Teripang Pasir (Holothuria scabra) Untuk Pemulihan Luka Insisi Pada Mencit Jantan (Mus musculus) Widy Susanti Abdulkadir; Ahmad Rifly Suleman; Hamsidar Hasan
Jambura Journal of Chemistry Vol 3, No 2 (2021): August
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v3i2.11020

Abstract

Teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu biota laut yang dapat menyembuhkan luka karena mengandung senyawa alkaloid, saponin dan terpenoid. Senyawa ini berperan dalam membantu penyembuhan luka. Luka insisi adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak Metanol teripang pasir dalam penyembuhan luka insisi pada mencit jantan. Teripang pasir diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut Metanol. Uji efektivitas penyembuhan luka insisi dilakukan dengan membagi hewan uji ke dalam 6 kelompok uji yang terdiri dari 3 ekor mencit jantan. Semua mencit diberi perlakuan sesuai kelompok uji: kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2 (kontrol positif PI 10%), kelompok 3 (ekstrak teripang pasir 10%), kelompok 4 (ekstrak teripang pasir 20%), kelompok 5 (ekstrak teripang pasir 25%) dan kelompok 6 (ekstrak teripang pasir 30%) hingga luka tersebut sembuh atau terlihat jaringan parut berwarna putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol positif terhadap kelompok lain. Ekstrak Metanol teripang pasir yang dapat menyembuhkan luka insisi pada mencit jantan terdapat pada konsentrasi 30%.
Co-Authors ading ading alamsyah Ahmad Rifly Suleman Akuba, Juliyanti Amran, Rosmala Anasiru, Rayhan Firman Anggai, Rifka Anggraini Ariani H. Hutuba Ayu Maloho, Sity Nur Rahayu Maloho Bakari, Mohamad Fadly Damiti, Sukmawati Datu, Yunita Djuwarno, Endah Nurrowinta Dr. Apt. Hamsidar Hasan S.Si.,M.Si Edy Dharma Putra Duhe Ella H Tumaloto Endah Nurrohwinta Djuwarno Febriyanti Polontalo Fika Nuzul Ramadhani Gubali, Derina Dwifrila Ridhani Gunawan, Selvi Ayu Setiaarini Halid, Indriany Femina HARTONO HADJARATI Hasan, Muadz Herlina Jusuf Hiola, Dewi Suryaningsi Hiola, Faramita Hippy, Fajria Indah Iman, Devansyah Irwan Irwan Ismail, Ulfatul Magfirah M. Jahja, Bariq Julianty Akuba Kahar, Putri Kartika Adhilia Keku, Indeks S. Kujiman, Kerin Vivian La Ode Aman Lakoro, Siti Ruqaiyah Lamalani, Alia Nur Langoni, Anggriyani Latifah Rahman Liputo, Gusti Pandi Madania Madania . Madania, Madania Madania, Madania Magfirah Nur Cahyani Maharani, Adinda Mahdalena Sy Pakaya Manno, Mohamad Reski Mohamad Aprianto Paneo Mohammad Adam Mustapa Mohi, Mega Agustiwi Monoarfa, Magfira Susilowati Muhammad Taupik Nasrun Pakaya Nur Ain Thomas Nur Rasdianah Nurhayati Bialangi Nurkamiden, Firman S. Oktia Woro Kasmini Handayani Pakaya, Adela Pakaya, Devina A.p Pakaya, Meri Isriani Pakaya, Susanti Papeo, Dizky Ramadani Putri Parulian, Boima Ramses Rahman, Muh. Nadzirul Rahmayani, Siti Farah Robert Tungadi Sri Utami Suleman Ibrahim Suleman, Ahmad Teti Sutriyati Tuloli Tululi, Rahmatiya Vivie Indahwati, Vivie Wiwit Zuriati Uno Yambese, Alpiani Yusuf, Annisa Humaira Yusuf, Wahyuni Adrian Yuszda K Salimi