Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru dalam mempertahankan hafalan Juz 30 melalui metode muraja'ah pada santri di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Al Amanah. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, yang memungkinkan suatu informasi secara mendalam mengenai pelaksanaan muraja'ah di madrasah tersebut. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan analisis dokumen, dengan triangulasi sebagai metode validasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa muraja'ah dilaksanakan setiap hari sebelum pelajaran dimulai dengan metode bin nazhar (melihat mushaf) untuk santri pemula dan bil ghaib (tanpa melihat mushaf) untuk santri yang lebih mahir. Selain itu, terdapat program muraja'ah intensif setiap hari Jumat khusus untuk kelas III dan IV. Metode ini terbukti efektif dalam menjaga hafalan santri agar tidak mudah lupa. Meskipun demikian, pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan, di antaranya keterbatasan waktu belajar di rumah, gangguan konsentrasi, pemahaman terhadap makna ayat yang kurang, dan minimnya dukungan orang tua. Untuk mengatasi hambatan tersebut, guru melakukan pendampingan pribadi dan berupaya melibatkan orang tua dalam proses tahfidz di rumah. Secara keseluruhan, metode muraja'ah di MDTA Al Amanah efektif dalam mempertahankan dan memperkuat hafalan Juz 30, namun optimalisasi dukungan dari keluarga dan lingkungan belajar yang kondusif tetap diperlukan.
Copyrights © 2025