Penelitian dilatarbelakangi oleh permasalahan dalam dunia pendidikan, yakni memudarnya nilai budaya lokal dan meningkatnya paham radikalisme di lingkungan sekolah, khususnya pada tingkat SMA. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul ajar PAI yang terintegrasi dengan nilai kearifan lokal, khususnya melalui tradisi Kenduren Wonosalam sebagai muatan budaya yang sarat dengan nilai keagamaan dan sosial. Selain itu, penelitian ini bertujuan menilai efektivitas modul yang diterapkan. Penelitian menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan menerapkan model 4D dari Thiagarajan, yang terdiri dari empat tahap: Define, Design, Develop, dan Disseminate. Hasil dari proses validasi menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan telah memenuhi standar kelayakan, dengan skor dari ahli praktisi pembelajaran sebesar 80%, ahli materi 89%, dan telaah modul mencapai 90%. Untuk mengetahui efektivitas modul, dilakukan pengujian melalui pre-test dan post-test. Pada skala kecil, nilai rata-rata siswa mencapai 66,8% dan meningkat menjadi 71,9% pada skala besar, menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa sebesar 5,1%. Hasil angket respon siswa memperlihatkan bahwa modul sangat menarik dan mampu meningkatkan keterlibatan siswa, dengan nilai 90,8% pada uji skala kecil dan 94,42% pada skala besar. Pengembangan modul ajar PAI berbasis tradisi Kenduren Wonosalam terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai agama sekaligus menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.
Copyrights © 2025