Studi ini mengidentifikasi intervensi sistem pertanian pangan dengan potensi transformasi yang tinggi untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berlangsung sejak tahun 1970-an oleh pemerintahan Indonenesia. Hal ini menindaklanjuti intervensi terhadap pangan lokal yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat Mentawai khususnya di Kepulauan Sipora beralih ke sistem pertanian yaitu sawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peralihan sistem pemenuhan pangan ini juga diimbangi dengan peralihan mata pencaharian melalui sistem berkebun. Awalnya berkebun pisang, keladi dan perladangan campur yang juga digunakan sebagai sumber makanan beralih ke komoditi dagang seperti cengkeh, pinang dan nilam. Peralihan ini menyebabkan penanaman makanan lokal terganggu dan kurang maksimalnya pengelolaan pertanian. Analisis dari penelitian ini menggarisbawahi perlunya pendekatan kebijakan yang holistik dalam upaya mencapai berbagai tujuan keberlanjutan. Menerapkan perpaduan kebijakan yang dirancang untuk mendorong keberlanjutan sistem pangan dan ekonomi secara bersamaan dapat mendorong Kepulauan Mentawai menuju sistem pangan yang berkelanjutan dan tangguh, dengan mengatasi interaksi yang kompleks antara pembangunan ekonomi, mata pencaharian dan peningkatan tanaman pangan.Kata Kunci: Ketahahan Pangan, Peralihan, Sipora, Kendala.
Copyrights © 2025