Produksi bioetanol dapat dilakukan dari bahan baku yang mengandung glukosa, seperti ubi kayu (singkong) dan beras ketan putih. Salah satu bahan baku yang ekonomis adalah molases. Molases merupakan hasil sampingan dari produksi gula dan mengandung kadar gula sekitar 50%-60%, serta asam amino dan mineral. Molases memiliki keunggulan karena dapat langsung dikonversi menjadi etanol tanpa memerlukan proses pretreatment dan liquifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bioetanol dari singkong dan beras ketan putih melalui fermentasi menggunakan ragi tape. Variasi dalam penelitian ini meliputi rasio ragi (10 gram, 15 gram, 20 gram), penambahan glukosa (11 gram), dan lama fermentasi (6 hari, 8 hari, 10 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada singkong, volume fermentasi terendah adalah 410 ml dan volume destilasi tertinggi adalah 70 ml dengan waktu fermentasi 6 hari dan penggunaan 10 gram ragi. Volume fermentasi tertinggi untuk singkong tercapai sebesar 520 ml, dengan volume destilasi tertinggi 270 ml pada waktu fermentasi 10 hari dan penggunaan 20 gram ragi. Untuk beras ketan putih, volume fermentasi terendah tercatat sebesar 175 ml, dengan volume destilasi tertinggi 25 ml pada waktu fermentasi 6 hari dan penggunaan 10 gram ragi. Volume fermentasi tertinggi untuk beras ketan putih mencapai 270 ml, dengan volume destilasi tertinggi 110 ml pada waktu fermentasi 10 hari dan penggunaan 20 gram ragi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025