Koperasi di Banjarmasin sedang mengalami kesulitan untuk mempertahankan eksistensinya. Kurangnya pendidikan koperasi khususnya pelatihan bagi pengurus dan anggota tentang perkoperasian juga membuat permasalahan baru khususnya bagi pengurus. Pelatihan yang pernah diadakan dianggap tidak menyentuh akar permasalahan yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan karakter dan kapasitas organisasi melalui Model Kirkpatrick. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Model Kirkpatrick melibatkan empat level evaluasi: reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta memberikan respons positif terhadap pelatihan (level 1), dan terjadi peningkatan pemahaman terkait penguatan karakter (level 2). Pada implementasi perubahan perilaku (level 3) terdapat dukungan dari organisasi dan dukungan waktu pelatihan. Pada level hasil (level 4), terdapat hasil yang efektif terhadap peningkatan kinerja koperasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk peningkatan desain pelatihan, seperti penguatan materi praktis dan pemantauan berkelanjutan, guna memastikan keberlanjutan perubahan yang diharapkan.
Copyrights © 2025