Studi ini menguji efektivitas model Brain-Based Learning yang terintegrasi dengan Heart-Based Learning dalam meningkatkan Creative Citizenship pada siswa Sekolah Menengah Atas kelas 10 dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Validitas konstruk diuji menggunakan Confirmatory Factor Analysis, menghasilkan pemuatan faktor >0,5, nilai analisis faktor 0,737, dan 72,1% total varians yang dijelaskan, mengonfirmasi validitas dan reliabilitas instrumen. Menggunakan pendekatan kuasi-eksperimental dengan 32 siswa, efektivitas diukur melalui skor N-Gain, menunjukkan peningkatan yang signifikan dengan rata-rata 0,637 (kategori sedang), dengan sebagian besar siswa mencapai N-Gain >0,7. Hasil uji beda menunjukan adanya perbedaan signifikan antara pre test dan post test yang ditunjukan dengan nilai signifikansi 0.00. Model Brain-based Learning dan Heart-based Learning mendorong partisipasi aktif dalam advokasi sosial, aksi kolektif, dan penciptaan konten digital yang mempromosikan nilai-nilai demokrasi. Hasil menegaskan bahwa mengintegrasikan aspek kognitif dan afektif meningkatkan keterlibatan siswa dalam kewarganegaraan kreatif. Penelitian interdisipliner ini mengidentifikasi mekanisme pedagogis yang mengoptimalkan fungsi otak sekaligus mengembangkan keterampilan kewarganegaraan yang relevan dengan konteks sosial budaya Indonesia, memperluas paradigma epistemologis dalam pendidikan kewarganegaraan dengan menggabungkan dimensi emosional, moral, dan spiritual ke dalam kerangka pembelajaran berbasis ilmu saraf.
Copyrights © 2025