Artikel ini menganalisis metode pengajaran Nabi Muhammad SAW sebagai teladan pedagogis untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di era modern. Pendekatan yang inklusif, dialogis, dan berbasis konteks sosial Nabi digunakan sebagai model utama. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten dengan pendekatan kualitatif, memanfaatkan sumber-sumber literatur seperti hadis, buku pendidikan Islam, dan penelitian terdahulu. Melalui analisis ini, ditemukan bahwa metode pengajaran Nabi tidak hanya efektif dalam transfer ilmu, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan penguatan iman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pedagogis Nabi, seperti hubungan interpersonal, pengajaran berbasis konteks, dan penguatan nilai moral, relevan untuk mengatasi tantangan pendidikan agama di era digital. Implementasi metode ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif, relevan, dan inspiratif, sehingga mendukung tercapainya keseimbangan antara dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam pendidikan agama Islam.This article explores the teaching methods of Prophet Muhammad SAW as a pedagogical model to improve the quality of religious education in the modern age. The Prophet’s inclusive, dialogical, and contextually relevant approach forms the core model. The study utilizes content analysis with a qualitative methodology, drawing on sources such as hadiths, Islamic education literature, and prior research. The analysis indicates that the Prophet’s methods are not only effective for knowledge transfer but also for character development and faith enhancement. The findings highlight that the Prophet’s pedagogical strategies such as fostering interpersonal relationships, context-based instruction, and emphasizing moral values remain highly relevant in addressing contemporary challenges in religious education, especially in the digital era. Adopting these methods is expected to create a more effective, relevant, and inspiring learning environment, thereby ensuring a balanced development of cognitive, affective, and psychomotor dimensions in Islamic education.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025