Infeksi jamur oportunistik seperti Candida albicans meningkat pada penderita diabetes melitus akibat kondisi hiperglikemia yang mendukung pertumbuhan jamur di rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak kulit singkong (Manihot esculenta) terhadap Candida albicans yang diisolasi dari saliva penderita diabetes melitus dan diidentifikasi secara molekuler menggunakan metode PCR. Isolat diperoleh melalui kultur saliva, lalu diidentifikasi secara konvensional (makroskopis, mikroskopis, germ tube) dan molekuler dengan hasil amplifikasi gen ITS menunjukkan pita DNA ±600 bp. Ekstrak kulit singkong dibuat melalui metode maserasi menggunakan etanol 96% dan diuji aktivitasnya dengan metode difusi cakram pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 70%, dan 80%. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi 80% memiliki daya hambat paling tinggi terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan rata-rata diameter zona hambat 2.46 ± 0.31 cm (kategori sangat kuat). Uji statistik ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan antar perlakuan (p < 0.05). Kesimpulannya, ekstrak kulit singkong memiliki potensi sebagai agen antijamur alami terhadap Candida albicans yang diisolasi dari penderita diabetes, terutama pada konsentrasi tinggi.Kata kunci : Antijamur; kulit singkong; Candida albicans;diabetes melitus; molekuler.
Copyrights © 2025