Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PRAKTIKALITAS PENUNTUN PRAKTIKUM TAKSONOMI INVERTEBRATA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MAHASISWA Sophia, Anggun
JOURNAL OF KOMODO SCIENCE EDUCATION Vol 1 No 01 (2018): Science Education in 21st century (NOVEMBER)
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini mengembangkan penuntun praktikum taksonomi invertebrata berbasis pendekatan saintifik untuk mahasiswa yang praktis. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri atas tiga tahap, yaitu investigasi awal (preliminary research), pembuatan prototipe (prototyping phase) dan tahap penilaian (assessment phase). Penelitian ini dibatasi pada tahap pembuatan prototipe yaitu untuk melihat kepraktisan penggunaan penuntun praktikum taksonomi invertebrata berbasis pendekatan saintifik untuk mahasiswa. Data praktikalitas diambil dalam tiga tahap pengujian, yaitu evaluasi satu-satu (one-to-one evaluation), uji coba kelompok kecil (small group) dan uji coba kelompok besar (field test). Instrumen yang digunakan adalah angket praktikalitas mahasiswa, angket praktikalitas dosen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penuntun praktikum yang dikembangkan telah praktis. Pada uji satu-satu, hasil dari one to one evaluation ini mendapatkan respon positif. Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa penuntun praktikum yang dikembangkan sudah bagus. Pada uji kelompok kecil, nilai rata-rata angket praktikalitas  mahasiswa adalah 3,50 (sangat praktis). Pada uji kelompok besar, nilai rata-rata angket praktikalitas dosen dan pembimbing praktikum adalah 3,79 (sangat praktis) dan nilai rata-rata angket praktikalitas mahasiswa adalah 3,88 (sangat praktis).
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID UNTUK MAHASISWA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS anggun sophia
Jurnal Ipteks Terapan Vol 13, No 4 (2019): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jit.2019.v13i4.4334

Abstract

This study aims to determine the learning problems in molecular biology. This type of research is descriptive quantitative research. Methods of data collection was conducted by interviewing professor of molecular biology and distributing questionnaires to students who have been through the eyes of molecular biology. Results of the study are students experiencing difficulty in studying the molecular biology of material because the material is abstract and limitations of using instructional media used, for it takes the android-based multimedia interactive learning can help students in learning.
OPTIMASI AIR PERASAN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.) PADA PEMERIKSAAN TELUR CACING Anggun Sophia Sophia; Suraini
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 7 No. 2 (2022): Bioma : Juli - Desember 2022
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi cacing atau disebut dengan penyakit kecacingan termasuk ke dalam infeksi yang disebabkan oleh parasit. Soil Transmitted Helminths adalah cacing yang memerlukan tanah untuk menjadi bentuk infektif.  Eosin 2% merupakan zat warna yang digunakan dalam pemeriksaan telur cacing. Eosin sendiri memiliki sifat tidak mudah terurai dan menimbulkan limbah yang berbahaya sehingga diperlukan pewarnaan alternatif pengganti yang bersifat lebih ramah lingkungan. Ubi jalar ungu memiliki kandungan pigmen antosianin yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi dari variasi air perasan ubi jalar ungu yang optimal yang dapat mewarnai telur cacing. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksperimental yaitu pengamatan dengan melihat kekontrasan, penyerapan warna dan kejelasan bagian telur di mikroskop. Variasi konsentrasi perbandingan air perasan ubi jalar ungu dan aquadest yaitu 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 dan 1:5. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi perbandingan air perasan ubi jalar ungu dan aquadest (1:3) memberikan kualitas pewarnaan yang paling baik untuk mewarnai telur cacing hal ini terlihat bahwa lapangan pandang kontras, telur cacing menyerap warna dan bagian telur terlihat jelas. Dengan demikian, ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) dapat digunakan untuk mewarnai telur cacing. Kata kunci :  Ipomea batatas L., eosin 2%, soil transmitted helminth  
Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Mampu Menghambat Pertumbuhan Candida albicans Anggun Sophia; Suraini Suraini; Mahmud Wahyu Pangestu
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v8i2.643

Abstract

Ekstrak daun jeruk purut mengandung beberapa komponen aktif seperti saponin, polifenol, flavonoid dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan jamut. Tujuan penelitian ini untuk menguji ekstrak daun jeruk purut sebagai senyawa penghambat pertumbuhan Candida albicans dan memperoleh konsentrasi ekstrak daun jeruk purut paling baik dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Manfaat penelitian ini untuk menguji ekstrak daun jeruk purut dan konsentrasi yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini menggunakan penelitian ekperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap dengan berbagai konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 40% 80% sebagai perlakuan dan dibandingkan dengan kontrol positif ketokonazol serta kontrol negatif Carboxymethyl cellulose (CMC) dengan 6 pengulangan. Hasil pengukuran diameter zona hambat Candida albicans di uji menggunakan uji statistic One way Anova (Analysis of variance) selanjutnya dilakukan uji duncan’s pada taraf 5%. Analisis terhadap hasil penelitian mengidentifikasi ekstrak daun jeruk purut mampu memberikan penghambatan terhadap Candida albicans. Penghambatan pertumbuhan terbaik ditunjukkan pada perlakuan ekstrak 80% dengan rerata diameter koloni 3.69±0.14 cm dan ketokonazol sebagai kontrol positif 4.40 cm. Dengan demikian, ekstrak daun jeruk purut berpotensi untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans.
PRAKTIKALITAS PENUNTUN PRAKTIKUM TAKSONOMI INVERTEBRATA BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MAHASISWA Anggun Sophia
JOURNAL OF KOMODO SCIENCE EDUCATION Vol. 1 No. 01 (2018): Science Education in 21st century (NOVEMBER)
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.072 KB)

Abstract

The purpose of this study is to develop a practice guide invertebrate taxonomic based on a scientific approach for students practical. This type of research is a development study using a Plomp development model consisting of three stages, namely preliminary research, prototyping (prototyping phase) and assessment phase. This study is limited to the prototype-making stage to see the practicality of using practice guides invertebrate taxonomic based on a scientific approach for students. Practicality data were taken in three stages of testing, one-to-one evaluation, small group trial, and large field test. The instrument used is a questionnaire of student practice, questionnaire of lecturer practice. The results showed that the practical guides developed were practical. In the one-to-one test, the results from one to one evaluation get a positive response. This is because students feel the guiding guides developed are good. In the small group test, the average questionnaire is 3.50 (very practical). In the large group test, the average questionnaire of the lecturer practicum and counselor is 3.79 (very practical) and the average questionnaire of student questionnaire is 3.88 (very practical).
EFEKTIVITAS AQUABIDEST DAN LIMBAH AIR AC SEBAGAI PELARUT MEDIA SDA UNTUK PERTUMBUHAN Candida albicans Anggun Sophia Sophia; Suraini
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 1 (2023): Bioma : Januari - Juni 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candida albicans merupakan flora normal yang bersifat komensal di rongga mulut, saluran pencernaan dan vagina, apabila terjadi perubahan fisiologi pada tubuh dapat bersifat patogen. Infeksi Candida albicans dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium. Untuk melihat pertumbuhan Candida albicans pada pemeriksaan laboratorium diperlukan pelarut aquadest dan aquabidest. Aquades dan aquabidest cukup mahal dan kurang mencukupi keberadaanya di laboratorium maka perlu dicari alternatif pengganti yang mempunyai sifat kimia yang sama seperti limbah AC.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas kemampuan aquabidest dan limbah AC sebagai pelarut media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) untuk pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, posttest only control group design. Penanaman suspensi Candida albicans dilakukan dengan dua metode yaitu streak plate method (gores) dan pour plate method (tuang). Data dianalisis menggunakan uji one way anova (Analysis of variance) selanjutnya dilakukan uji duncan’s pada taraf 5%. Hasil menunjukkan rata-rata jumlah koloni Candida albicans pada media SDA pelarut aquabidest metode gores 227 CFU/ml, metode tuang 256 CFU/ml, pelarut limbah air AC metode gores 308 CFU/ml, metode tuang 325 CFU/ml dengan diameter koloni rata-rata pelarut aquabidest ukuran terkecil 1,10 mm ukuran terbesar 2,00 mm dan pelarut limbah air AC ukuran terkecil 1,20 mm ukuran besar 2,10 mm. Uji one way anova didapatlan nilai P value = 0,000 < 0,05 dan uji Duncan melihatkan bahwa kemampuan limbah air AC sebagai pelarut media SDA memiliki kemampuan yang baik untuk pertumbuhan jumlah koloni Candida albicans dibandingkan dengan aquabidest. Kata kunci: Candida albicans, Aquabidest, Air AC, Sabouraud dextrose agar   
PREVALENSI Candida albicans PADA SALIVA PENDERITA DIBETES MELITUS DI RSUD MOHAMMAD NATSIR KOTA SOLOK Suraini Suraini; Anggun Sophia
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 1 (2023): Bioma : Januari - Juni 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah, yang juga dapat menyebabkan meningkatnya kadar glukosa saliva. Glukosa extra dalam sekresi saliva penderita diabetes melitus dapat menumpuk di rongga mulut sehingga jamur mudah berkembang karena tersedia makanan.Glukosa adalah media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme termasuk Candida albicans. Salah satu penyakit yang paling sering mengenai mukosa mulut penderita DM adalah kandidiasis oral.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi Candida albicans pada saliva penderita diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir Kota Solok. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 21 April sampai dengan 10 Mei 2022. Metode pemeriksaan jamur dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi yang telah di lakukan terhadap 10 sampel saliva pada penderita diabetes melitus terdapat 6 sampel saliva (60%) positif mengandung jamur Candida albicans dan 4 sampel saliva (40%) tidak mengandung jamur Candida albicans.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah(50%) jumlah sampel saliva penderita diabetes melitus terdapat jamur Candida albicans. Disimpulkan bahwa pada penderita diabetes melitus dapat terjadi kandidiasis karena meningkatnya kadar glukosa pada salivanya. Kata kunci: Candida albicans, Diabetes melitus, Saliva.
ANALISA JAMUR Candida albicans PADA SWAB MUKOSA MULUT PEROKOK AKTIF DI LUBUK BUAYA Anggun Sophia Sophia; Suraini
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 2 (2023): Bioma : Juli - Desember 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candida albicans is a fungus found in the oral cavity which will cause abnormalities if thare are risk factors. Risk factors may increase growth of Candida albicans colonies and promote fungal invasion It infiltrates networks, forms colonies and grievances. One of the risk factors for Candida albicans proliferation smoking. The purpose study this for know analysis type Candida albicans with a mucosal swab mouth smoker Active in Lubuk Buaya Padang. Study this use types of analytical studies observant and approach Cross section. Collect data local residents under Smoking active, prompt willingness aspiring respondents. A mucosal swab was taken mouth and fill in informed consent. test end and SDA culture and exams in a way Visual inspection in a way microscopic and Gram stain and coloring Lactophenol Cotton blue (LPCB) and genital tract examination. Direct testing of 20 respondents revealed that 65% of the samples had Candida albicans colonies growing and non- Candida albicans growing 35 % too . Based on smoking duration, those who smoked for less than 3 years were found to be positive Candida albican 50 % tested positive for Candida albicans over 3 years 15%. Based on the number of cigarettes smoked, those who smoked less than 10 cigarettes per day were Candida albicans positive more than 25% and more than 10 cigarettes per day were positive for Candida albican A whopping 40 %. Based on tooth brushing behavior, those who brushed once were Candida albicans positive 10% were positive for Candida , 55 % and twice daily. Based on complaints with complaints that tested positive for Candida albican Up to 10% and up to 60 % of coffee/ tea drinkers were found to be Candida albicans positive and no coffee/ tea intake obtained positive Candida albicans 5 %. The study concluded that 65 % of the 20 samples were infected with Candida albicans 35% are non candida albicans.
EFEKTIVITAS PERASAN DAUN MENIRAN (Phyllanthus niruri. L) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans Anggun Sophia Sophia; Suraini
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 9 No. 1 (2024): Bioma : Januari - Juni 2024
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candida albicans is a normal flora in the healthy human body such as in the oral cavity, skin, digestive tract, reproductive tract and hair. Meniran plants contain flavonoid, tannin, saponin and alkaloid compounds that have antifungal effectiveness. The purpose of this study was to determine the effectiveness of meniran squeeze (Phyllanthus niruri. L) as an antifungal against the growth of Candida albicans. The type of research used is experimental research with a post test only control group research design. This research was conducted in February - July 2023 at the Biomedical Laboratory of Universitas Perintis Indonesia. The results showed the effectiveness of meniran leaf juice (Phyllanthus niruri. L) in inhibiting the growth of Candida albicans fungi where 40% concentration has an average diameter of the inhibition zone of 10.20 mm, 50% concentration has an average inhibition zone of 14 mm, 60% concentration has an average diameter of the inhibition zone of 19 mm, 80% concentration has an average inhibition zone of 22 mm. This shows that the higher the concentration, the greater the inhibition zone formed. In conclusion, meniran leaf juice (Phyllanthus niruri. L) has the ability to inhibit the growth of Candida albicans fungi.
IDENTIFICATION OF WORM INFECTION IN STUNTING TODDLERS IN PASIA NAN TIGO VILLAGE, KOTO TANGAH DISTRICT, PADANG Suraini, Suraini; Rita Permatasari; Sri Indrayati; Anggun Sophia
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 10 No. 1 (2025): Bioma : Januari - Juni 2025
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting adalah gangguan tumbuh kembah anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis serta infeksi yang berulang. Gangguan ini ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Stunting dapat berdampak jangka panjang pada kognisi, kemampuan belajar dan produktifitas dimasa dewasa. Stunting dapat juga disebabkan oleh infeksi dan penyakit parasit yang dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dan pertumbuhan pada anak stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi infeksi kecacingan pada batita stunting di Kelurahan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah semua batita yang terdata stunting di Kelurahan Pasie Nan Tigo sebanyak sebanyak 11 orang. Pemeriksaan feses batita stunting menggunakan metoda langsung dengan memakai reagen eosin 2 %. Hasil pemeriksaan feses didapatkan 1 orang batita stunting (9,09%) menderita kecacingan dengan infeksi campuran. Jenis cacing yang ditemukan adalah Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura. Kata kunci: stunting, batita, infeksi, kecacingan