Lilin aromaterapi salah satu sediaan aromaterapi yang di aplikasikan dengan cara dihirup dari uap yang dihasilkan sediaan lilin aromaterapi apabila di bakar. Penggunaan lilin aromaterapi sebagai pengusir nyamuk sering digunakan karena sifatnya yang hemat energi dan tidak memerlukan listrik. Penggunaan insektisida alami lebih aman dibandingkan insektisida sintesis/kimia. Penggunaan lilin aromaterapi dapat menggantikan penggunaan antinyamuk yang berbahan insektisida sintesis/kimia. Daun nilam (Pogostemon cablin Benth) memiliki kandungan Patchouli alkohol yang dimanfaatkan sebagai antinyamuk dan juga sebagai aromaterapi. Penelitian ini bermaksud untuk merumuskan formulasi lilin aromaterapi yang dapat berfungsi sebagai antinyamuk yang berbahan dasar minyak atsiri daun nilam. Metode yang diterapkan dalam pengujian ini adalah eksperimen laboratorium. Proses pembuatan minyak atsiri ddiperoleh melalui proses destilasi, sementara pembentukkan lilin aromaterapi dilakukan melalui teknik pelelehan. Produk lilin arometarapi diformulasikan melalui 4 formulasi di antaranya : formulasi 0 sebagai kontrol negatif, formulasi 1,2 dan 3 menggunakan zat aktif minyak atsiri dengan konsentrasi : 4%, 6% dan 8%., sedangkan formulasi 4 sediaan lilin aromaterapi merek X sebagai kontrol positif. Hasil lilin kemudian dilaksanakan uji mutu fisik untuk mencakup aspek uji organoleptik, uji waktu bakar, uji aktivitas pada nyamuk, uji titik leleh serta pengujian kadar air. Berdasarkan hasil penelitian daun nilam yang menghasilkan minyak atsiri dapat dimanfaatkam untuk pembuatan lilin aromaterapi.
Copyrights © 2025