Anak tuna rungu sebagai bagian dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menghadapi tantangan serius dalam aspek komunikasi, pembelajaran, dan interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan bahasa isyarat dalam pembelajaran anak tuna rungu, serta merancang strategi intervensi dan stimulasi yang konsisten untuk mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus di SLB Nur Rahmah, melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, lalu dianalisis dengan teknik tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa isyarat secara intensif, dukungan pembelajaran visual, serta kolaborasi erat antara sekolah dan keluarga dapat meningkatkan kemampuan akademik, komunikasi, dan sosial anak tuna rungu secara signifikan. Implikasi dari temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan inklusif berbasis visual dan pelatihan bahasa isyarat bagi pendidik serta orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak tuna rungu secara optimal.
Copyrights © 2025