Kesenjangan antara pendekatan teoritis dan keterampilan praktis dalam pembelajaran tafsir, ta’wil, dan terjemahan masih menjadi persoalan utama dalam kurikulum pendidikan bahasa Arab di perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi ketiga konsep tersebut berdasarkan perspektif pengajar dan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kepustakaan, dengan metode wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tafsir dan ta’wil dianggap penting dalam pengajaran bahasa Arab, penerapannya masih dominan pada ranah teoritis. Mahasiswa menghadapi tantangan dalam memahami konsep tersebut secara praktis, khususnya terkait dengan konteks terjemahan. Penelitian ini menawarkan kontribusi kebaruan melalui pendekatan analisis dua perspektif yang mengungkap sejauh mana ketiga pendekatan makna ini diinternalisasi dalam proses pembelajaran dan bagaimana integrasinya dapat diperkuat melalui pengembangan kurikulum kontekstual dan pelatihan berbasis praktik.
Copyrights © 2025